Taufiq Ismail : Jadikan Musium Ahmad Karim Bukitinggi Jadi Gedung Perjuangan KAPI Secara Nasional

Ia
menyatakan hal itu, saat acara silaturrahmi dengan ekponen 66
Bukittinggi dirumah puisi Taufiq Ismail Aia Angek, Tanah Datar Senin
12/8.
Secara nasional, hanya di kota Bukittinggilah ada musium perjuangan
Trikora, dan gedung itu perlu dilakukan renovasi, agar ada keleluasaan
penggunaan
gedung tersebut.
gedung tersebut.
“Saya akan sumbangkan karya-karya saya, minimal 25 persen dari luas
gedung”, katanya, setelah sebelumnya Jumat 9/8 pekan lalu, ia bersama
Masfar Rasyid, mengunjung musium yang terletak dijalan Labuah Luruiah
Bukittinggi.
Namun penggunaan gedung eks Baperki (PKI) itu terlebih dahulu harus
memiliki kepastian hukum. Sebab, dua institusi Dinas Pendidikan dan
Dinas Kebudayaan Prov. Sumbar mengklaim pengelolaan gedung itu berada
diinstitusi mereka, “Sementara fakultas hukum Universitas Muhammadyah,
masih bercokol disana kendati keberadaan mereka pinjam pakai, ujar tokoh
pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) Bukittinggi”, Maspar
Rasyid.
Yang mengembirakan, urai Masfar, Gubenur Sumbar Irwan Prayitno
mengakui keberadaan musium A. Karim di Bukittingi itu. Inilah titik
pijak kita untuk mendapatkan legilitas kepemilikan eks gedung Baperki
tersebut.
Almarhum Ahmad Karim, siswa STM Negri Bukittinggi, yang meninggal
tgl14 September 1966 sedang melakukan aksi corat-coret disebuah toko
milik non pribumi, saat bersamaan sebutir timah panas yang dilepas
petugas bersarang ditubuhnya, inalillahi wa ina ilahi rajiun, suhada itu
menghembuskan nafas terakirnya.(asroel bb)