Komunitas Petugas Kebersihan Kota Prabumulih Mendapat Bantuan Program Perumahan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan terus mendorong
subsidi bagi perumahan berbasis komunitas. Setelah sebelumnya dimulai
dengan komunitas pemangkas rambut yang tergabung dalam Persaudaraan
Pemangkas Rambut Garut (PPRG), kali ini sebanyak 223 orang yang
tergabung dalam komunitas petugas kebersihan di Kota Prabumulih
mendapatkan bantuan program perumahan dari Kementerian PUPR.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul
Hamid mengatakan, pelaksanaan peletakan batu pertama (groundbreaking)
perumahan berbasis komunitas untuk petugas kebersihan Kota Prabumulih
tersebut menjadi salah satu bagian dari Program Sejuta Rumah dan pilot
project perumahan di Provinsi Sumatera Selatan.
“Program perumahan komunitas masyarakat merupakan wujud nyata
perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk masyarakat. Untuk di
Kota Prabumulih, kami akan membantu para petugas kebersihan yang belum
memiliki rumah melalui pembangunan rumah baru dengan bantuan senilai Rp
35 juta per unit rumah. Selain itu, jalan lingkungannya juga akan kami
bantu. Kami harap program seperti ini bisa ditiru oleh daerah lainnya,”
kata Khalawi saat melakukan Groundbreaking Rumah Berbasis Komunitas
Petugas Kebersihan Kota Prabumulih di Prabumulih, Provinsi Sumatera
Selatan, Kamis (27/2/2020).
Khalawi menjelaskan, pemerintah memerlukan dukungan dari pemerintah
daerah dan masyarakat untuk mengatasi masalah perumahan khususnya
penanganan rumah tidak layak huni (RTLH). Untuk itu, melalui program
perumahan berbasis komunitas pemerintah ingin memberdayakan masyarakat
agar dapat menghuni rumah yang layak. Ia juga mengapresiasi perhatian
dari Pemerintah Kota Prabumulih yang fokus pada program pembangunan
perumahan bagi masyarakat.
“Banyak bantuan perumahan yang ada di Kementerian PUPR seperti Rumah
Susun, Rumah Swadaya, Rumah Khusus dan Fasilitasi Bantuan Prasarana,
Sarana dan Utilitas. Pemda dapat mengusulkan kebutuhannya, tetapi juga
harus ikut aktif dalam pendataan dan pengadaan lahan dan kemudahan
perijinan,” terang Khalawi.
Berdasarkan data site plan yang ada, komplek perumahan komunitas
petugas kebersihan tersebut terdiri dari 14 blok dengan jumlah unit
rumah sebanyak 223 unit. Fasilitas umum yang akan tersedia di dalamnya
antara lain taman penghijauan, masjid, sarana olahraga, tempat
pengelolaan sampah terpadu dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah, Jalan
Lingkungan dan Drainase, Penyediaan Jaringan Air Minum.
Sebanyak 223 unit tersebut dibangun di Kelurahan Anak Petai,
Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih. Pemkot Prabumulih sudah
melakukan pendataan pemilik dan menyediakan fasilitas listrik, air
bersih, jaringan gas, serta sertifikat lahan. Pembangunan rumah
komunitas dilaksanakan di atas lahan seluas empat hektar. Spesifikasi
rumah yang dibangunan adalah tipe 36 dengan ukuran 6 x 6 meter serta
luas tanah 10 x 12 meter.
Sementara itu, Walikota Prabumulih Ridho Yahya mengungkapkan, selain
rumah untuk komunitas untuk petugas kebersihan, katanya, pemerintah Kota
Prabumulih juga telah menyiapkan rencana lahan untuk sejumlah komunitas
lainnya yakni komunitas pemulung sebanyak 60 unit dan tukang becak
sebanyak 65 unit. “Kami harap Kementerian PUPR bisa membantu
merealisasikan kebutuhan rumah untuk komunitas di Prabumulih ini,”
harapnya.
Salah seorang penerima bantuan perumahan komunitas, Tauri yang
berprofesi sebagai supir truk dinas kebersihan Kota Prabumulih
menyatakan dirinya sangat bersyukur mendapatkan bantuan tersebut.
Menurutnya dirinya dan keluarga sebelumnya merasa sulit untuk memiliki
rumah karena penghasilannya hanya Rp 1.350.000 per bulan. “Alhamdulillah
akhirnya saya dan keluraga bisa punya rumah lewat program Kementerian
PUPR. Dulu kami tidak pernah bermimpi punya rumah sendiri. Selama ini
kami masih tinggal di rumah mertua. Semoga program ini bisa dilanjutkan
dan bisa dirasakan oleh para petugas kebersihan di daerah lainnya,”
terangnya. (Asroel BB)