Reinir Wakil Walikota Solok Taburansang di RS Jamil Padang.
Hal itu terungkap dalam postingan akun facebook pribadinya, "Reinier Mulya" pada Sabtu (11/4/2020).
Dalam postingan tersebut, Reinier menumpahkan kekecewaan terhadap pelayanan RS M Djamil Padang, khususnya perilaku oknum dokter dalam memberikan informasi dan pelayanan saat Reinier mengunjungi salah satu keluarganya yang sedang dirawat.
"Sebuah pengalaman pahit bertengkar dengan salah seorang oknum dokter sebuah rumah sakit yang tidak tanggap persoalan. Saya saja Wakil Walikota sulit, apalagi rakyat kecil.
Memang sudah ga' rahasia umum lagi keluhan pelayanan yang tidak ramah.
Padahal psikologi mereka dalam keadaan tidak stabil, mereka butuh bantuan, mereka butuh perhatian, stres dll. Hal ini menurut hemat kami disebabkan oleh miskinnya jiwa.
Dokter, perawat atau prediket sejenis tersebut merupakan jabatan profesi/ melayani, welas asih, andai tidak punya, lebih baik tidak pilih job tersebut," tulisnya kecewa.
Dalansir dari Patronnews. Reinier membenarkan apa yang menjadi kekecewaannya. Ia juga menyatakan RS M Djamil memiliki pelayanan dan standar opersional prosedur (SOP), sehingga, tidak seharusnya seluruh warga yang sakit di RS M Djamil, dicurigai terdampak virus corona (Covid-19).
Dalansir dari Patronnews. Reinier membenarkan apa yang menjadi kekecewaannya. Ia juga menyatakan RS M Djamil memiliki pelayanan dan standar opersional prosedur (SOP), sehingga, tidak seharusnya seluruh warga yang sakit di RS M Djamil, dicurigai terdampak virus corona (Covid-19).
Ketika saya berkunjung ke RSU Padang Jamil Padang membezuk ada yang meninggal. Menurut Reinir, keluarga yang meninggal tidak terdampak Covid-19. "Kalaupun ada dugaan, seharus bisa dijelaskan, pihak RSU sudah mengantisipasi dari awal. Berikan keterangan bahwa tiap orang yang meninggal disana tidak selalu akibat dari wabah Corona," terang Reinier.
Menurut wakil wakil walikota Solok itu, saat ini banyaknya informasi yang simpang siur di tengah-tengah masyarakat. Ia mencontohkan, setiap kejadian sakit, bahkan meninggal akbibat gejala mirip wabah virus korona, selalu menimbulkan keraguan. Seharusnya menyikapi hal tersebut harus dijawab dengan pemberian informasi yang jelas.
"Apalagi terkait kemalangan yang menimpa, hingga sampai meninggal dunia, harus jelas terpapar atau tidak terpapar Covid-19. Sehingga masyarakat jadi tenang, tanpa ragu menerima informasi," ungkapnya.
Reinier menuturkan, kejadian kurang menyenangkan itu berawal ketika dirinya melakukan konfirmasi kepada salah satu dokter yang bertugas di RS M Djamil. Saat itu, Reinier ingin menanyakan status atau penyakit yang diderita pasien tersebut. Sebab, di tengah maraknya kasus Covid-19 di Kota Padang, Reinier tidak ingin masyarakat di sekitar tempat pasien tersebut resah. Namun, jawaban yang diterimanya dari sang dokter, tidak mengenakkan.
"Saya dokter disini!", ujar oknum dokter RSU Jamil Padang dengan nada tinggi, ketika wakil walikota Solok itu mengkonfirmasikan kondisi pasien.
Mendengar ucapan sang oknum dokter yang tidak simpatik itu saya kecewa. Saya sebagai wakil walikota sudah diberlakukan dengan kasar, apalagi masyarakat.
Jauh berbeda dari ekspektasi, seharusnya dokter tidak berlaku kasar seperti itu. Dokter adalah profesi, kalau tidak sanggup memikul jabatan itu, ya.. sebaiknya alih profesi.
Dengan kejadian tersebut, Reinier berharap kepada seluruh petugas medis yang ada, agar bisa kembali kepada khittohnya menjadi pelayan masyarakat. Khususnya di Kota Solok, hal seperti itu tidak boleh terjadi. Terutama untuk fasilitas-fasilitas kesehatan di bawah naungan Pemko Solok.(PN-001/asbb)