News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Proyek pengendalian Banjir Kota Bukittinggi Ambaradul

Proyek pengendalian Banjir Kota Bukittinggi Ambaradul



Bukittinggi, merapimews.com  -Pembangunan lanjutan pengendalian banjir Batang Agam Kota Bukittinggi yang dikerjakan CV Sparta, sebuah perusahaan yang beralamat di Padang Pariaman senilai Rp 7,4 miliar lebih, dituding sebagai proyek bermasalah dan ada yang menyebut ambaradul.

"Saya melihat hal itu, karena ada retakan pada dinding sungai", ujar Zainal Abiddin Hs.

Artinya kata wakil ketua Lembaga Investigasi Badan Penelitian Aset Negara (LI BAPAN RI) perwakilan Sumatera Barat itu. Retakan pada dinding sungai itu bisa jadi karena imbas material yang tidak sesuai dengan kontrak kerja.

Dalam kontrak kerja, secara rinci diterangkan jenis material terpasang, demikian juga dengan adukan.

Selain itu, bisa jadi karena pengaruh pasangan copor disepanjang aliran dasar sungai yang terletak di jalan Bahder Johan Bhkittinggi itu yang dimainkan rekanan yang mengerjakan proyek itu.

Padahal dalam kontrak HS.02.03/BSWV-PJSA.IAKR/SP.1/028 yang ditanda tangani Januari 2020 lalu itu, jelas merinci dengan seksama Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek sungai itu, ujar Zainal.


Untuk itu, baik hamba hukum maupun pemilik proyek dalam hal ini Pelaksana Pengawas Kerja (PPK) BSWV, harus mengevaluasi pekerjaan rekanan itu. Karena dana pembangunan sungai itu berasal dari pajak rakyat (APBN tahun 2020).

Meski belum diperoleh keterangan dari Riccy maupun Satriwan selaku PPK BSWV ketika dihubungi sedang tidak berada diruang kerjanya. "Bapak sedang Dinas Luar (DL)", ujar seorang petugas di jalan Khatin Sulaiman Padang. Namun Zainal Abiddin Hs sangat wanti-wanti dengan proyek yang mendapat perhatian penuh dari Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias.

Ketika dilakukan investigasi dilokasi proyek Selasa 30/6, selain terlihat para pekerja yang tengah giat melakukan plaster didinding sungai, namun tidak satu orangpun baik pengawas proyek maupun Direktur Cv. Sparta berada dilokasi.

"Tanyakan sama pak Eddy", ujar seorang pekerja, namun pak Eddy pun sedang tidak berada dilokasi.(asroel bb/kalong).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.