Dunia Pendidikan Kota Padang Panjang Tercemar, Siswa Aniaya Orang Tua Kandung
Padang Panjang, merapinews.com - Belum genap, satu bulan tahun ajaran baru 2020-2021 dimulai. Masyarakat kota Padang Panjang dikejutkan dengan ulah siswa salah satu sekolah kejuruan negeri di Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang, Timur Kota Padang Panjang, tega menganiaya orang tua kandungnya sendiri.
Sebagai pelajar yang dididik dengan agama, budi pekerti disekolah, tentu ia sadar apa yang dilakukan pada orang tuanya sendiri. Tetapi akal sehatnya hilang karena urusan uang.
Bila, mencari salah dalam kasus anak menganiaya orang tua kandungnya tentu butuh penulusuran lebih mendalam. Meski, pihak berwajib dan sekolah sudah memberi sangsi dengan mengeluarkan siswa bersangkutan disekolah.
Meski dihadapan pihak berwajib, siswa tersebut sudah mengakui kesalahanya dan membuat perjanjian tidak akan mengulanginya.
Namun persoalan tersebut tidak bisa habis sampai disitu. Tercorengnya dunia pendidikan Padang Panjang ulah dari siswa tersebut, sangat berpengaruh pada marwah kota Bumi Serambi Mekah, sebagai kota pendidikan.
Dampak ke brutalan siswa tersebut sehingga memberi stigma buruk bagi kota Padang Panjang. Pergeseran nilai budaya, sangat rentan bagi perkembangan pribadi anak.
Pemerhati Pendidikan Kota Padang Panjang, Drs. Dalius Rajab. Tidak habis pikir mendengar peristiwa tersebut. Kita prihatin dan marah. seorang pelajar kehilangan kemanusiaan- bahkan terhadap ibu kandungnya sendiri hanya karena uang.
Seorang pelajar tega bertindak sangat tidak terpuji bahkan amat keji kepada ibu kandung yang mengandungnya dan melahirkan dengan pesakitan dan rintihan bertaruh nyawa.
Saya setuju, dalam kasus ini kita tak perlu mencari siapa yang salah. Secara hukum biarlah hukum yang bicara. Kita serahkan kepada aparat penegak hukum.
"Menurut hemat saya", ujar Dalius Rajab, kita bedah kasus ini, apanya yang salah.
Harus diakui Materialisme sudah menjadi Tuhan. Uang saat ini sudah menjadi ruh kehidupan. Semua karena uang dan demi uang. Semua bergerak dan digerakkan oleh uang, tutur pengamat pendidilan kota Padang Panjang itu.
Kemuliaan dan kehinaan seseorang sangat ditentukan uang, katamya.
Terkait kasus anak yang tega menganiaya ibu kandungnya, siapa tahu uang itu bagi pelaku sangat dibutuhkan dan menyangkut harga dirinya, uang untuk beli paket atau untuk keperluan lain diluar kebutuhan sekolah, tentu kita harus tanya lansung dari hati kehati, kenapa hal ini bisa terjadi, ujar Dalius.
Dalam hal ini, pihak sekolah harus memberi sangsi yang tegas terhadap siswa tersebut. Bila tidak, kasus serupa akan terulang kembali.(maison pisano)