News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kecamatan X Koto Etalase Tanah Datar Yang Terlupakan.

Kecamatan X Koto Etalase Tanah Datar Yang Terlupakan.



Tanah Datar, merapinews.com - Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar, tinggal hitungan hari. Sosok, calon Bupati dan Wakil Bupati sudah bermunculan dengan berbagai latar belakang displin ilmu dan profesi. Mulai dari pengusaha, pensiunan, pengacara, tokoh politik dan lainya. Bila diantara mereka terpilih, sejauh manq komitmen mereka mengejar ketertinggalan pembangunan. Khususnya di Batipuah X Koto dan Batipuah Selatan. 

Kalau memberbicarakan daerah tentu tidak bisa sepenggal. Secara geografis, Kecamatan X Koto merupakan etalase. Tanah Datar. Terletak, memanjang pada poros jalan nasional. Banyak potensi yang bisa dikembangkan didaerah itu. Namun sejauh ini Pemerintah Kabupaten tidak jeli melihat peluang usaha yang dapat dikembangkan dalam meraup rupiah untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam sebuah perbincangan. Asril Dt Pangulu Batuah, tokoh masyarakat Panyalaian, membeda nagari nagari apa saja yang punya nilai ekonomi tinggi berpotensi mengalirkan rupiah untuk PAD Pemerintah Kabupaten Tanah Datar. 

Menurutnya. Nagari Panyalaian, membentang lurus diruas jalan nasional. Banyak potensi ekonomi, bila digarap secara serius oleh pemerintah Kabupaten Tanah Datar, tentu ini akan mendulang rupiah yang tidak sedikit. Namun, upaya itu sampai sekarang tidak pernah terlahir.

Nagari Panyalaian, ujar Dt Pangulu Batuah, punya pusat industri rumahan (UMKM). Nyaris, tiap rumah punya industri dengan mempekerjakan sedikitnya sepuluh orang pegawai. Namun sangat disayangkan umumnya usaha rumahan itu jalan ditempat, kalau tidak dapat di katakan, tidak ada perhatian pemerintah melakukan pembinaan terhadap usaha rakyat itu. Ia mengibaratkan, "hiduik sagan mati ndak Amuah" , itulah gambaran UMKM nagari Panyalaian.

Kalau saja pemerintah kabupaten jeli melihat peluang usaha dan sedikit berani berspekulasi, banyak yang bisa diapungkan menjadi pusat ekonomi baru untuk Nagari Panyalaian dan Tanah Datar pada umumnya.

 Berkaca pada daerah tetangga Kabupaten Agam, pemerintah daerahnya berani membuat terobosan baru dan menyulap lahan yang kurang produtif, dengan membuat pusat pusat ekonomi baru. 

Membangun ruko yang disewakan pada masyarakat untuk membuka usaha dengan berbagai komuditi yang menarik sehingga banyak orang singgah berbelanja. 

Disayangkan edukasi itu tidak kunjung lahir dari pemerintah Kabupaten Tanah Datar. Jujur, kecamatan X Koto sebagai etalase Kabupaten Tanah Datar merasa dianak tirikan, terlupakan selama ini, membiarkan ekonomi masyarakat berjalan lamban. 

Pada hal, banyak potensi yang bisa digarap dari daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Padang Panjang dan Kabupaten Agam, ujar Pangulu.

 Kedepan, ia berharap. Pemkab Tanah Datar lebih arif dan mencurahkan pikiranya bagaimana kecamatan X Koto ini dapat sejajar dengan daerah lain. Artinya, jangan biarkan terlalu lalu X Koto ini hidup dalam kegelapan, baik ekonomi maupun bidang inprastruktur. Memang sulit, tapi bila niat ada banyak cara untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dengan menggandeng pihak ketiga atau per Bankan.

Tahun 80 hingga 90 an, mulai dari Jambu Air sampai Pasar Padang Luar, dahulu merupakan sentra pertanian Kabupaten Agam. Kondisinya persis seperti jalan nasional Kecamatan X Koto yang sepi bagai daerah tidak berpenghuni. Namun, masyarakat dan pemerintah daerahnya punya keinginan yang sama untuk sebuah perobahan. Hanya dalam hitungan tahun daerah itu berkembang menjadi pusat ekonomi baru. Daerah kota mati, kini menggeliat menjadi pusat ekonomi baru bagi warga Kabupaten Agam dan sekitarnya.

Banyak rupiah yang berputar disepanjang ruas jalan yang tidak sampai 10 Km itu. Ekonomi masyarakat bergerak cepat, pusat ekonomi baru tumbuh bak cendawan tumbuh. Apa saja, dijual mulai dari makanan kecil, produk UMK, Pom Bensin hingga jual beli mobil mewah menjadi rupiah, tukuk mak Pangulu.

 Jika, melihat semua itu, selaku warga Kecamatan X Koto, kita iri dan betapa tertinggal jauh kita dengan daerah mereka. 

Bicara APBD dan luas daerah antara Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam tidak jauh berbeda. Tapi, kenapa daerah orang selangkah lebih maju bila dibanding dengan Tanah Datar?.

Namun, berbanding terbalik dengan Kecamatan X Koto yang pembangunanya jalan ditempat atau stagnan.

Kedepan, kita berharap pada pemerintah daerah baru kelak, lebih memikirkan kecamatan X Koto dari segala lini. Begitu juga, dengan masyarakatnya mulailah agak kritis jangan terlalu lama terlena dalam buaian mimpi mimpi politik. 

Terlalu lama kita menjadi dayang dayang politik orang lain, tidak elok juga untuk kemajuan nagari. Mulai saat ini, kita harus punya sikap untuk sebuah kemajuan. Artinya, X Koto sebagai wilayah terluas sangat diperhitungkan bagi para calon kepala derah yang berkeinginan maju pada bursa calon Bupati maupun calon Wakil Bupati. 

"Dengan potensi yang kita miliki, kita harus punya nilai tawar untuk menjatuhkan pilihan pada sosok yang akan diusung kelak", ujar mak Pangulu.

Bila tidak ada nilai tawar, yakinlah sepuluh tahun kedepan X Koto akan tetap seperti daerah mati yang tidak punya nilai jual. Pada hal, kontribusi dukungan suara kita sangat dibutuhkan. Bila, mereka butuh, tentu kita juga harus punya nilai tawar. 

Dalam arti apa yang dapat mereka sumbangkan bila terpilih kelak. Bila, tidak ada nilai tawar. Yakinlah, kita akan tetap jadi dayang dayang perpolitikan yang tidak menguntungkan.

Mumpung waktu masih ada mari sama sama punya niat untuk memajukan daerah. Begitu juga, dengan Bupati terpilih kelak harus punya komitmen dengan anak nagari.

 Sudah berapa kali ganti pimpinan daerah, yang namanya Kecamatan X Koto dari tahun ketahun tidak ada perubahan. Janji tinggal janji, kata mak Pangulu, sambil mengutip sebuah lagu. ( Maison Pisano


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.