Kota Padang Panjang Berlakukan Pembelajaran Tatap Muka.
Padangpanjang,merapinews.com - Setelah melakukan serangkaian persiapan nan matang dan terukur. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disemua jenjang pendidikan di kota Padang Panjang. Hari ini Senin 18/1 mulai dibuka.
Walikota kota Padang Panjang H.Fadly Amran menyatakan hal itu diruang kerjanya. Senin 18/1.
Menurutnya, rangkaian protokol kesehatan yang ketat dan terukur yang diterapkan pihak sekolah dan dimonitor langsung Pemerintah Kota sudah memungkinkan pelaksanaan PTM itu dilakukan di kota Padang Panjang.
Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri), kata Fadly, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diperbolehkan bagi daerah yang masuk zona hijau & zona kuning terhadap penyebaran Covid19.
Dikatakanya, dari 19 Kab/Kota di Sumbar juga sudah memulai PTM, dan kita pun telah memulai Swab sejak hari pertama, disusul dengan Izin dari orang tua Murid.
Namun dalam waktu berjalan Pemko Padang Panjang, tetap melakukan pemantauan dengan cara Contac tracing, yang merupakan konsep untuk mendeteksi orang-orang yang berpotensi tinggi tertular virus dari pasien positif Covid-19.
"Dengan dilakukanya contac tracing itu, setidaknya kita bisa mengendalikan laju penyebaran virus", ujar Fadly.
Jika terjadi disatu kelas ada satu orang yang terkonfirmasi, maka kita hanya meliburkan satu kelas itu saja dan tidak meliburkan secara keseluruhan.
Pada kesempatan jumpa Jurnalis, Fadly Amran katakan antisipasi penyebaran Covid-19 yang paling efektif dengan vaksinasi. Karena dengan cara inilah cara terbaik dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19.
Menjawab pertanyaan tentang kewajiban vaksinasi, Fadly menyebut, pihaknya mengacu pada kebijakan dari pusat. Apabila sudah menjadi instruksi mau tak mau kita harus melakukan.
Semua itu tentu melalui sosialisasi yang jelas dan transparan. Namun tidak semua orang bisa divaksinasi. Kecuali wanita hamil, atau penderita penyakit tertentu, tutur Fadly.
Dikatakan Fadly. Petugas kesehatan tidak akan berani melakukan vaksinasi jika akan menimbulkan resiko.
Terkait persiapan pelaksanaan PTM di Kota Padang Panjang, Walikota telah menginstruksikan kepada Dinas sesuai aturan Menteri Kesehatan tentang SOP Pembelajaran Tatap Muka (PTM), di antaranya kuota kehadiran siswa maksimal 50 persen.
Sehingga siswa masuk secara bergantian, dan sehari belajar di sekolah, sehari belajar dirumah, tidak ada jam istirahat saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Siswa harus mendapat izin dari orang tua. Dan siswa diantar dan dijemput oleh orang tua kesekolah. Peran orang tua juga sesuatu yang sangat penting. Jika orang tua murid merasa tidak nyaman, kita tidak mewajibkan bagi murid untuk hadir.
Selain itu, mempersiapkan sarana & prasarana untuk menunjang Protokol kesehatan, di antaranya tempat mencuci tangan, hand sanitizer & masker disediakan disekolah sekolah.
Terpisah, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kabid Pembinaan Pendidikan, Drs. Elfan, M.Pd menyebutkan kerinduan guru dan siswa kembali ke bangku sekolah hari ini terobati. Hal itu tersirat dari raut wajah bahagia anak didik saat memasuki gerbang sekolah. Setelah cukup lama mereka menjalani pembelajaran daring.
Hari ini mereka bertemu dengan guru dan teman sesama.
Banyak kendala dan keluhan orang tua siswa yang kita terima. Sebelum siswa ini sekolah, banyak persiapan dan persetujuan yang dilakukan pemerintah sesuai dengan SKB 4 Menteri. Mulai dari kesiapan sekolah, persetujuan orang tua, persetujuan komite serta kesiapan pemerintah daerah sendiri.
"Mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan lancar, karena pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama," katanya.(rm/as bb)