News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Zainal Abiddin: Audit Investigasi Dana Rp. 0,5 Miliar Yang Masih Misterius di PT. Wahana Wisata Sawahlunto.

Zainal Abiddin: Audit Investigasi Dana Rp. 0,5 Miliar Yang Masih Misterius di PT. Wahana Wisata Sawahlunto.


Sawahlunto,merapinews.com - Ditenggarai Rp. 0,5 miliar dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari obyek wisata PT. Wahana Wisata Sawahlunto (Pt.WWS), keberadaannya masih misterius.

Dana itu seharusnya sudah berada di Kas daerah Kota Sawahlunto per Desember 2020 tahun lalu. Realitanya sampai tutup buku dan masuk awal tahun 2021, PAD tahun 2019 yang bersumber dari rakyat itu masih belum jelas keberadaannya.

Duo pejabat pengelola yang bersinggungan langsung dengan belanja daerah enggan berucap.

"Saya diangkat sebagai Direktur PT. Wahana Wisata Sawahlunto, Februari 2020. Satu bulan jabatan itu saya pegang. Pandemi Covid 19 mewabah. Mulai saat itu kondisi perusahaan tiarap dan merugi karena sepi pengunjung. Dampaknya, kami harus mengurangi jam kerja karyawan", kata Direktur PT. WWS Edi Kusnadi.

Edi Kusnadi menyatakan hal itu menjawab pertanyaan. Selasa 17/2,  terkait Rp. 0,5 miliar PAD Kota Sawahlunto yang bersumber dari  obyek wisata Waterboom, belum masuk ke Kas daerah.

Dikatakanya, ia tidak terkait dengan dana itu, karena satu Bulan setelah PT. WWS  dipercayakan padanya. Corona Virus Direase (Covid 19) mewabah.

Sebuah sumber menyebut, sebelum obyek wisata itu dikelola Edi Kusnadi.  Ada dua pengelola lain. Masing-masing Gandoni Falis, dan Afridarman.

 Afridarman, tidak menampik kalau ia pernah dipercaya Pemerintah Kota Sawahlunto, mengelola obyek wisata air Waterboom Sawahlunto.
 
"Yaaa. Saya pernah dipercaya mengelola obyek wisata Waterboom dibawah Badan Usaha PT. Wahana Wisata Sawahlunto", katanya menjawab pertanyaan.

Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi obyek wisata air itu. Kepala Dinas Pendapatan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Sawahlunto Afridarman, enggan berkomentar.

Namun ia memastikan dana sejumlah itu, tidak masuk ke Kas Daerah. "Dana itu tidak ada masuk ke Kas Daerah", katanya memastikan.

Meski belum diperoleh konfirmasi dari mantan Direktur PT. Wahana Wisata Sawahlunto Gandono Falis.

 Inspektur (Inspektorat) kota Sawahlunto Isnadi, ketika ditanya juga menyatakan hal yang sama.

Bedanya Isnadi lebih fokus membicarakan wabah Covid 19, yang berdampak terhadap perekonomian, termasuk imbas Covid 19 terhadap obyek wisata yang dikelola PT. WWS.

Sebagai inspektur daerah yang bertugas membantu Kepala Daerah (Walikota), tupoksi Isnadi,  jelas mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan oleh perangkat daerah. Namun dalam kasus dugaan dana Rp. 0,5 miliar yang bersumber dari penerimaan daerah yang belum masuk ke Kas daerah. Isnadi bagai tak bergeming. 

Sementara itu ditempat terpisah. Wakil ketua Lembaga Investigasi (LI), Badan Pengelola  Aset Negara (BAPAN) perwakilan Sumatera Barat, Zainal Abiddin HS, minta aparat hukum di Sawahlunto segera melakukan audit investigasi keberadaan dana Rp. 0,5 miliar yang masih misterius di PT. WWS.

"Tidak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak dilingkungan Pemerintah kota Sawahlunto yang menilep dana itu ketika pandemi Covid 19 mewabah", ujarnya.(asroel bb).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.