Tingkatkan Kualitas dan Teknologi Pembayaran Tiket Objek Wisata, Pemko Sawahlunto Jalin Kerjasama Dengan Bank Nagari.
Sawahlunto,merapinews.com - Bekerjasama dengan Bank Nagari, Pemko Sawahlunto meningkatkan kualitas dan teknologi pelayanan pembayaran tiket di objek wisata dengan menggunakan sistem pembayaran non - tunai melalui platform Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menggunakan mesin Point Of Sales.
Selain untuk meng - upgrade pelayanan, penggunaan sistem pembayaran non - tunai juga untuk mencegah terjadinya penyelewengan/penyalahgunaan dalam proses pembayaran, sebab melalui sistem ini semua pembayaran termonitor secara real - time (setiap waktu), hasil pembayaran langsung masuk ke dalam rekening.
Sistem pembayaran non - tunai ini akan dimulai pada 3 objek wisata. Taman Satwa Kandi, Camping Ground Kandi, dan Puncak Cemara.
Pekan ini, para petugas di pos pembayaran objek wisata tersebut diberikan sosialisasi penggunaan mesin Point Of Sales tersebut.
Penggunaan sistem non - tunai untuk pembayaran tiket di objek wisata itu ditandai secara seremonial dengan penyerahan mesin Point Of Sales dari Bank Nagari Cabang Sawahlunto kepada Walikota Sawahlunto Deri Asta, pada
di Balaikota. Selasa 24/8.
Dalam kesempatan itu, ada 3 unit mesin Point Of Sales yang diserahkan oleh Kepala Cabang Bank Nagari, Rusdi, pada Walikota Deri Asta.
Dikatakan Walikota Sawahlunto Deri Asta, Pemko Sawahlunto memulai menggunakan sistem pembayaran non - tunai ini dari objek wisata dan pembayaran pajak. Nanti akan menyentuh bidang lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, maka Pemko Sawahlunto menyesuaikan dengan meng - upgrade sistem pembayaran pada non - tunai.
Pemko melihat dengan teknologi ini banyak kelebihan/keuntungannya, seperti mencegah terjadinya penyelewengan/penyalahgunaan dalam proses pembayaran, menciptakan keamanan kenyamanan dan kepastian bagi petugas dan pengunjung, meningkatkan kemudahan dalam monitoring karena sistem ini datanya langsung masuk dalam server kemudian ditampilkan di dashboard yang bisa dipantau secara realtime.
Adanya kekhawatiran terhadap penyelewengan/kebocoran uang oleh petugas juga dapat diminimalisir.
Dikatakan Deri Asta, pembayaran non - tunai pun sesuai dengan arahan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni agar pemerintah daerah menerapkan sistem non - tunai dalam mencegah kebocoran anggaran.
Sementar bagi para pengunjung objek wisata nantinya, dijelaskan oleh Kepala Cabang Bank Nagari, Rusdi, bahwa disediakan pilihan apakah membayar secara non - tunai melalui platform QRIS atau tunai dengan secara langsung membayar pada petugas.
Dikatakan Rusdi, pengunjung tetap bisa memilih membayar seperti biasa yakni dengan tunai langsung pada petugas, dengan sistem sekarang ini begitu membayar maka uangnya langsung masuk ke rekening penampungan kas daerah. Sehingga tidak ada resiko penyelewengan. Sejumlah pengunjung yang masuk, semua langsung membayar dan terdata.
Ditambahkan Rusdi, jika biasanya data pengunjung dan nominal tiket masuk objek wisata baru bisa diketahui dari rekapitulasi data pada sore hari atau beberapa hari kemudian, sekarang dengan sistem non - tunai bisa langsung pada jam pengunjung itu masuk diketahui sebab datanya langsung masuk ke server dan uangnya masuk ke rekening penampung kas.
Dalam seremonial penyerahan mesin Point Of Sales dari Bank Nagari itu, Walikota Sawahlunto Deri Asta didampingi oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Afridarman dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Nova Erizon.(rel/humas)