News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rahmad AE: Dinas PUPR Bukittinggi Secara Ketat Kawal Pekerjaan Rekanan Proyek Drainase Kota Bukittinggi.

Rahmad AE: Dinas PUPR Bukittinggi Secara Ketat Kawal Pekerjaan Rekanan Proyek Drainase Kota Bukittinggi.


Bukittinggi,merapinews.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Bukittinggi Rahmad AE, apatis  melihat pekerjaan rekanan PT. Inanta Bhakti Utama, kalau tidak dikawal secara ketat. Prosentase rekanan yang mengerjakan proyek drainase pengelolaan dan pengembangan sistem saluran air Kota Bukittinggi yang berhubungan dengan Kabupaten dan Kota masih jauh dari target.

Itu sebabnya Proyek senilai Rp. 12,6 miliar lebih dinilai tokoh muda kota Bukittingi Amril Anwar sebagai proyek mubazir.

Menurut aktivis muda kota Bukittinggi Am Cartago (Amril Anwar..red). Pemerintah kota Bukittinggi, seharusnya membenahi saluran-saluran air yang sudah ada di kota Bukittinggi. Dan tidak harus merusak ruas jalan di jantung kota. Apalagi membangun buangan air.


Dampak pekerjaan rekanan yang membangun saluran drainase diruas jalan utama kota, menjadikan jantung kota semrawut. Dan ndak sehat dampak abu bekas galian.

Namun prediksi tokoh muda kota Bukittinggi itu ditepis Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) kota Bukitinggi Rahmad AE.

Menjawab pertanyaan diruang kerjanya. Kamis 14/10. Rahmad menilai pemikiran tokoh muda Bukittinggi itu bisa jadi ada benarnya. Namun kita harus melihat dampak  jangka panjang.

Menurut Rahmad, bila sistem pengairan kota Bukittinggi tetap dipertahankan, genangan air dan banjir tetap saja menjadi langganan warga kota. "Penyebabnya, Saluran air yang lama sudah jenuh menampung air dari hulu, sementara kondisi drainase yang dibangun kolonial Belanda, seperti tumbuan Cik Tando daya tampungnya mulai terbatas", ujar Rahmad.


Didampingi Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR kota Bukittinggi Syaiful. Rahmad menyebut dengan dibangunya saluran drainase yang membelah jantung kota Bukittiggi, dengan sendirinya daya tampung air dari hulu  terbagi dua, sehingga kejenuhan tampung tumbuan Cik Tando teratasi karena air tidak memutar (raun) dan banjir terstasi.

Pada bagian lain Rahmad, optimis proyek dengan pagu dana Rp. 15,6 miliar itu bisa selesai tepat waktu.

Optimasi itu ia ungkapkan terkait kesedian material pabrikan Box Cover.

"Awalnya kami cameh akan kesediaan material Box Coper. Sebab proyek itu membutuhan material Box Cover 1.000 unit untuk ruas galian sepanjang 1.085 meter. 

Artinya bila galian tetap dilakukan sementara kesediaan material Box Cover tidak tersedia, kota Bukittinggi, bisa kiamat.


Realitanya, dalam beberapa hari terakhir kebutuhan akan material bisa terpenuhi. Itu sebabnya rekanan kontraktor terus melakukan galian dan langsung membenamkan material yang tersedia.

Pada saat yang sama. Rahmad tidak menampik trak record rekanan. "Kami setiap saat dan waktu tetap mengawal pekerjaan rekanan itu. Kita tidak mau kecolongan, itu sebabnya pekerjaan rekanan itu inten kami kawal, ujar Rahmad.

Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari direktur PT. Inanta Bhakti Utama, Syawaluddin Rao, meski sudah dihubungi secara patut, ternyata  ia bungkam.

Rahmad menyebut Konfirmasi terkait prosentase pekerjaan.  di akuinya  baru 4%, minus  9 %,  insya allah sesuai kontrak, pekerjaan  prestise kota Bukittinggi itu selesai sesuai kontrak.(asroel bb).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.