Sabun Merk "Barisa", Produksi Emak-Emak Nagari Salo Mulai Diminati.
Agam/Salo,merapinews.com - Siapa kata Produksi pabrikan lebih baik?.
Pertanyaan itu mencuat setelah sejumlah emak-amak Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuktikan Produk non pabrikan yang mereka hasilkan justru lebih bermutu.
Kalaupun karya mereka tidak sehebat pabrikan, minimal sabun pembersih piring dan perangkat dapur lainya yang mereka produksi berkelompok itu mendekati kesamaan.
Pembuktian itu dirasakan para kaum ibu, ketika emak-emak Nagari Salo, membersihkan piring dan perangkat dapur. Busa sabun dengan kemasan merk "Barisa", itu lebih banyak, tonjolan aroma lebih mendominasi jeruk nipis (limau kapeh).
Menurut Ketua kelompok emak-amak yang memproduksi sabun itu Sri Hamida, kemasan dengan merk Barisa itu, diambil dari sebuah nama Jorong yang ada di Kanagarian Salo. Jorong (dusun) itu bernama Baringin. Nama itu kami gabung menjadi Baringin Salo (Barisa).
Menjawab pertanyaan, Sri Hamida mengungkapkan, produksi sabun itu awalnya dikembangkan kelompok emak-emak Rumah Keluarga Indonesia, yaitu sebuah kelompok wanita yang berafiliasi dengan sebuah partai di Kabupaten Agam.
Dengan urungan kebersamaan masing-masing Rp. 10.000,-. Kami yang berjumlah 20 orang mulailah bersitungkin (bergerak) memproduksi. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan.
Meski produksinya terbatas, karena dikerjakan secara manual dan dipasarkan baru di salingka Nagari, tapi antusias kaum ibu di Nagari memberikan respon nan positif.
Itu dibuktikan dengan kemampuan bersaing dengan produk pabrikan ditingkat Nagari.
Didampingi Sekretarisnya Dina Handayani. Adek, demikian ketua kelompok Barisa itu akrap disapa, mengakui produksi mereka masih terbatas tapi, buah karya mereka sudah mulai diminati orang rantau.
"Ya... Sudah mulai diminati oleh perantau dari Dumai (Riau), mereka memesan tidak dengan kemasan "Barisa", melainkan melalui jerigen.
Menjawab pertanyaan Wali Nagari Salo terpilih melalui Pemilihan Wali Nagari 11/11, Ali Amran, sangat memberikan apresiasinya.
'Buah karya anak Nagari itu harus mendapat perhatian. Kelompok emak-emak itu harus dibina secara berkelanjutan", ujar Ali Amran.
"Saya menyadari keterbatasan usaha mereka, finansial mereka terbatas. Inilah kendala yang acap dihadapi. Untuk itu hal ini saya akan bicarakan dengan rang rantau dan Bupati Agam", janji Ali Amran.
Pada kesempatan yang sama Ali.Amran, menghimbau warganya agar memasyarakatkan priduksi anak nagari dengan merk Barisa di dapur.
"Kalau ado punyo awak, manga pulo punyo urang nan di bali", pesan Ali Amran pada warganya.(asroel bb).