Kepada Wartawan, Direktur Utama Riau Pos, Ahmad Dardiri: Jangan Kau Serang Pribadi Pejabat.
Pekan Baru,merapinews.com -
Studi Best Practice, 42 orang wartawan yang Bukittinggi, ke Provinsi Riau, disambut hangat Direktur Utama Riau Pos, Ahmad Dardiri (Deddy).
Didampingi Program dan Periklanan, Bambang Suwarno dan Pimpinan Redaksi Riau TV, Asep Triadi, di Gedung Graha Pena Riau Pos. Jalan Subrantas Pekan Baru. Kamis 16/12 itu, Deddy, demikian sapaan Ahmad Dardiri, banyak memberi pencerahan.
Ia mengingatkan wartawan, selama menjalankan tugas-tugas Jurnalistik, kalian akan berhubungan dengan banyak pihak. "Jalin komunikasi sebaik mungkin. Demikian juga dengan pejabat pemerintahan
Namun jangan menyerang pribadi pejabat.
Kalau mau.menyerang. Seranglah kebijakan pejabat apabila kebijakanya tidak berpihak pada masyarakat.
"Saya ingatkan. Jangan kalian menyerang pribadi mereka", ujar Direktur Utama Riau Pos Ded, mengingatkan.
Rombongan wartawan Bukittinggi yang di pimpin Ketua PWI Haji Anarul, dan Kepala Dinas Kominfo Bukittinggi Novri, dalam sesi dialog, ia lebih banyak.mengingatkan para wartawan. Saat itu para wartawan yang berjumlah 42 orang itu bagaikan mendapat darah baru dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik. Termasukdengan jalinan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan pemerintahan.
Ia, menganalogikan mekanisme kerjasama dengan pemerintahan tidak bisa langsung ujuk-ujuk. Acuan sudah jelas, selain keputusan atau surat edaran kepala daerah, mekanisme lain harus
sesuai regulasi. Lengkapi regulasi itu, seperti media anda lolos verivikasi atau wartawan lolos Uji Kompentensi Wartawa (UKW).
"Disini kalian harus mematuh mekanisme itu", kata Ded, mengingatkan.
Sebab tidak tertutup kemungkinan pengelola keuangan pemerintah yang berkaitan dengan kerjasama dengan pers akan bersentuhan dengan hukum.
"Ini terjadi dibeberapa daerah di Provinsi Riau. Bahkan ada pengelola keuangan kerjasama dengan pers bersentuhan langsung dengan hukum positiv, ya... di penjara gitu", ujarnya.
Namun demikian katanya, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dunia pers, masih masih dinominasi media cetak.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kominfo Bukittinggi Novri, menyebut Study Best Practice yang dilaksanakan ke Riau TV, sebagai perbandingan bentuk jalinan kerjasama antara pemerintah dan media massa.
"Kita cuma pingin tahu bentuk jalinan kerjasama Pemerintah dengan media masa", ujar Novri.
Insya Allah, dari hasil kunjungan ke Redaksional Riau Pos, setidaknya Pemerintah sudah memahami tata kelola anggaran, ujar Novri.
Menemani wartawan Bukittinggi, Study Best Practice ke Provinsi Riau. Novri tidak sendirian, ia didamping Kasi KiP Alhadilla, Bendahara Desmiwati dan dua staf Dinas Kominfo Bukittinggi.(asroel bb).