Bung.. Diluar Sana Juga Butuh Makan.
Opini:
Peristiwanya sederhana, dikatakan sederhana tapi penting untuk diketahui. Ketika Dewan yang terhormat di DPRD Bukittinggi mengagendakan rapat tertutup dengar pendapat dengan walikota Bukittinggi, Erman Safar, Rabu 5/1 terkait putus kontrak pekerjaan peningkatan drainase kota Bukittinggi yang membujur sepanjang 1,2 Km di jalan Perintis Kemerdekaan.
Bagi rekan jurnalis, sidang itu teramat penting untuk diliput karena menyangkut nasib kota dan nasib warga kota yang terdampak oleh bengkalai pekerjaan yang ditinggal PT. Ananta Bhakti Utama senilai Rp. 12,9 miliar itu.
Sidang yang di agendakan jam.09.00 Wib pagi itu molor lima jam, karena flour menghendaki kehadiran sang walikota.
Saat detik-detik menunggu kehadiran sang walikota, jam terus bergerak. Lohorpun menjelang. Artinya itu sudah saatnya jam makan siang. Benar sejumlah anggota dewan dicelah atau dikisi-kisi jendela terlihat tengah bersantap nasi bungkus. Padahal mereka tahu diluar sana ada anak manusia yang juga punya perut.
Sebagai anak bangsa yang berkepribadian dengan sosial nan tinggi, yakin nasi bungkus yang terhidang, takkan mampu mereka disuap ke mulut.
Tapi itulah realita. Meski sebelum sidang dengar pendapat digelar. mereka sudah lebih dulu puding bubua samba dan lontong.
Bahkan ada yang nyeletuk manusiakah yang tidak punya kepedulian sesama?. Namun Tuhan tidak menyia-nyiakan umatnya. Nan makan tu tetap juga didapat, meski perut sempat dibohongi beberapa saat.
