Proyek Drainase Bukittinggi Mangkarak, Tingkat Kepercayaan Pada Walikota Meningkat?.
Bukittinggi,merapinews.com - Keputusan walikota Bukittinggi, melakukan tindakan hukum dan memblacklis, kontraktor PT. Inanta Bhakti Utama, rekanan yang mengerjakan proyek drainese jalan Perintis Kemerdekaan kota Bukittinggi, sepanjang 1,2 Km, di apresiasi sejumlah kalangan.
Meski kebijakan memblacklis perusahaan itu di atur undang-undang. Namun Kebijakan akan meng evaluasi kinerja pejabat pengambil keputusan terhadap lelang dan melegalkan rekanan PT. Inanta Bhakti Utama mengerjakan proyek senilai Rp. 12 miliar lebih itu telah menjawab teka-teki nan ndak elok yang berseliweran selama ini.
"Tudingan fee proyek senilai 15%, yang digembar-gembor lawan politik Erman pudar sudah, Apalagi bila Erman Safar, mengevaluasi kinerja pejabat yang berwenang dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kota Bukittinggi, terkait mangkrak pembangunan drainase yang membelah jantung kota", tuding sejumlah tokoh.
Bisa jadi tudingan nan elok itu diarahkan pada pemegang tongkat pembangunan kota Bukittinggi, melihat tempramen rekanan bersikap kontroversial.
Wooong, wakil rakyat kota Bukittinggi berani mereka debat dihadapan publik. Hal yang sama juga mereka lakukan terhadap pemilik proyek dilingkungan Dinas PUPR.
Berangkat dari sini terindikasi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap jalannya roda pemerintahan kota Bukittinggi, yang dipimpin Erman Safar memudar.
Tokoh masyarakat kota Bukittinggi Yulman Hadi, menilai ketegasan pimpinan daera itu patut di apresiasi.
"Kita apresiasi kebijakan walikota Bukittinggi, Erman Safar. Langkah tegas Erman itu membuktikan jajaran yang ia pimpin bersih dari tindakan yang tidak terpuji", ujar pentolan partai Golkar Sumbar itu.(asroel bb).
