Tiga Usulan Pembangunan Kota Payakumbuh Direspon Kementrian PUPR.
Kendati masa jabatan Riza Fahlepi sebagai walikota Payakumbuh tinggal menghitung hari. Namun perjuangan membangun kota Payakumbuh tidaklah pernah surut.
Hal itu ia buktikannya dihadapan Mentri Pekerjaan Umum dan penataan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D, saat Riza bersama para Kepala Daerah dan Gubernur Sumatera Barat menghadiri Audiensi Kepala Daerah di Kementrian PUPR Jakarta Rabu 39/3.
Pada kesempatan itu Reza, mengusulkan 3 titik pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 ke kementerian PUPR. Yakni lanjutan Normalisasi Batang Agam, Peningkatan Jalan Lingkar Utara, serta Pengembangan TPA Regional.
"Alhamdulillah Bapak Menteri PUPR merespon usulan dari Pemko Payakumbuh," ujar Riza didampingi Kabid PSDA Harlon dan Kabid Bina Marga Erwin.
Kabar gembira itu disampaikan Kepala Dinas PUPR Kota Payakumbuh Muslim,
Kata Muslim untuk jalan lingkar sebesar 25 miliar, TPA 35 milyar, dan 245 milyar untuk Batang Agam pelerjaanya dimulai dari kantor Camat Payakumbuh Barat ke Balai Panjang.
"Jalan lingkar utara adalah akses untuk transportasi angkutan yang melalui kota kita, sudah banyak yang rusak parah, bahkan tak jarang membuat pengendara motor mengalami kecelakaan. Untuk itu akan direkonstruksi dan dilebarkan guna mendukung jalan tol," kata Muslim.
Sementara TPA regional kapasitasnya akan segera penuh karena mengakomodir 4 kota/kabupaten.
Menurut keterangan dari pihak Pemprov, dalam 6 bulan lagi penuh, sehingga butuh biaya pengembangan yang banyak.
"Untuk Batang Agam, sebagai wajah baru kota dan kawasan ekonomi baru, Pemerintah kota Payakumbuh berharap bisa terus dibangun hingga selesai, untuk membangunya tentu butuh dana yang fantastis. Tidaktak cukup dengan APBD.
"Kita bersyukur hasil audiensi Wako dengan menteri berjalan baik," harap Muslim.
Kadis PUPR kota Payakumbuh Muslim menyatakan. Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono merespon tiga usulan tersebut karena sudah dilengkapi dengan readiness kriteria, yaitu lahan sudah bebas, DED sudah ada, kajian lingkungan sudah ada, kini tinggal kesanggupan pemda untuk mengelola, harap Muslim. (rel/ken).
editor : asroel bb.