Kementerian PMK Gelar Monev di Dinas P3APPKB Bukittinggi
Bukittinggi,merapinews.com -
Kementerian PMK (Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan) Jumat 13/5 lakukan monitoring dan evaluasi ke Kantor Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Propinsi Sumatera Barat, dan beberapa tim lainnya dari provinsi maupun dari pusat.
Kepala Dinas P3APPKB Bukittinggi, diwakili oleh Kabid KBKS, Putri Humaira, S.STP mengatakan, kegiatan itu merupakan monitoring dan evaluasi terkait kegiatan RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional Penurunan Stunting).
Menurutnya, Dinas P3APPKB sudah memiliki data Keluarga beresiko stunting berdasarkan data dari PK21 (Pendataan Keluarga tahun 2021).
"Kegiatannya dimulai dari apel siaga bergerak TPK sampai Pembacaan Ikrar, jadi setelah data Keluarga Beresiko Stunting itu terkumpul, kemudian data itu kami serahkan ke TPK untuk dilakukan Survei Kelapangan", katanya.
Putri Humaira menambahkan setelah TIM TPK melakukan Survey kelapangan, maka kami kembali melaksanakan pendataan apakah benar Keluarga ini merupakan keluarga yang beresiko stunting yang mana datanya terdiri dari data Catin, Ibu hamil, ibu menyusui dan keluarga yang memiliki anak Balita.
Untuk saat ini Kota Bukittinggi mempunyai data Stunting hanya berupa data Kelurga yang beresiko stunting, adapun penyebab Stunting terjadi adalah mungkin masalah Gizinya, masalah Pola Asuh, dan lain – lain sebagainya. Penyebab inilah yang kita sikapi sekarang ini.Ungkap Putri
Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi, berharap agar kementerian PMK menambah anggaran untuk penanggulangan Stunting di Bukittinggi.
Kita juga berharap dengan kedatangan Kementerian PMK dapat memotivasi Dinas P3APPKB dalam rangka menurunkan Prevelensi Stunting di Kota Bukittinggi. Kalau data SSGE 2021, Bukitinggi berada pada angka 19% stunting sedangkan standar Nasional berada di level 14% stunting pada tahun 2024.(asroel bb).