Bupati Safaruddin: Normalisasi Batang Sinamar Tahun 2023 Selamatkan 8.780 Jiwa Warga Nagari Taram.
Kurun waktu satu dan dua tahun kedepan banjir yang melanda nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, sudah terkendali.
Masyarakat sudah bebas beraktifitas dan jauh dari kata banjir. Itu bila izin Lingkungan dari Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Limapuluh Kota, merekomendasikan Batang Sinamar itu layak di normalisasi.
“Hanya 700 meter yang harus di normalisasi”, ujar Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, menjawab pertanyaan dicelah-celah rapat dengar pedapat penyampaian nota pertanggungan jawaban APBD Kabupaten tahun 2021. Senin 6/6.
Perjuangan Bupati Safaruddin menyelamatkan 8.780 jiwa penduduk nagari Taram, dari musibah banjir dan ancaman banjir perlu diapresiasi. Kini kementerian tengah menunggu izin lingkungan normalisasi Batang Sinamar dari Pemkab Limapuluh Kota.
“Meski Desighn Engineering Detail (DID) normalisasi Batang Sinamar itu sudah dikantongi Kementerian. Namun, persyarakatan lain berupa kolaborasi studi kelayakan dan izin UPL dan UKL dari Dinas Lingkungan Hidup harus mengiringi DID.
Ancaman banjir yang melanda Nagari Taram, bukan rahasia umum, dan itu sudah berlangsung selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Bahasa sanskerta menyebut asal kata Taram terdiri dua suku kata, ta= air, ram =bawah, artinya nagari itu memang tercipta untuk di genangi.
“Ada 7, aliran sungai yang bermuara ke Batang Sinamar, yang berdampak bajir di pemukiman penduduk nagari Taram,” timpal Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Limapuluh Kota Rilza Hanif.
Dikatakan juga oleh Rilza hanif, bila hujan dalam intensitas kecil dan sedang, aliran air sungai yang bermuara ke Batang Sinamar meluap, karena muara sungai dengan lebar 10 meter tidak mampu menampung debit air dari hulu, ujarnya.
Hanif menganalogikan, lebar hulu sungai 60 meter, sementara muara sungai yang menampung debit air dari hulu 10 meter. “ penyempitan inilah yang menghakibatkan air selalu meluap dan mengenang dipemungkiman penduduk, imbuhnya.
Plt Kadis PUPR Limapuluh Kota itu menampik anggaran normalisasi Batang Sinamar, dialokasikan dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Nomalisasi Batang Sinamar sepanjang 700 meter itu didanai anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Kementrian yang mendanai,” ucap Rilza Hanif.
Meski Rilza Hanif, enggan menyebut total anggaran untuk menyelamatkan warga masyarakat Nagari Taram dari amukan air bah. Namun, ia mengungkapkan ada 485.000 M3, volume material harus dikeluarkan dari aliran dan sisi sungai yang terdiri dari batu cadas.
Tebing batu cadas itulah yang harus dicacah untuk pelebaran sungai.
Menjawab pertanyaan Rilza Anif mengapresiasi partisipasi warga masyarakat yang beran aktif agar normalisasi Sinamar segera terealisasi.
Itu mereka buktikan dengan menyerahan lahan. Kini setifikat lahan itu sedang di proses di BPN.
Insya Allah, pekerjaan normalisasi Batang Sinamar dikertjakan tahun 2023 mendatang. Ya, tahun depan proyek itu sudah dikerjakan”, timpal Bupati Safaruddin. (asroel bb).