News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tidak Pakai APD CV. Gemilang Paraminto Perkasa Terancam Sangsi

Tidak Pakai APD CV. Gemilang Paraminto Perkasa Terancam Sangsi


Agam,merapinews.com
Pemerintah Kabupaten Agam, mulai tegas terhadap rekanan penyedia jasa kontruksi, setelah sebuah perusahaan peliharaan mencoreng dan menampar wajah Kepala Daerah, terkait dengan sejumlah proyek penunjukan langsung (PL) yang dikerjakan rekanan itu bermasalah.

Ketegasan itu mulai dibuktikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR), terkait pekerjaan penyedia jasa CV. Gemilang Paramindo Perkasa.

Rekanan yang mengerjakan proyek bahu jalan Larak Aro, Jorong Surau Lauik, Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek. Kabupaten Agam (R.02.009), sepanjang 2.000 meter itu terancam sangsi


Menurut Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Gani, pihaknya tidak akan mentolorier dan akan mengambil tindakan dan langkah hukum kalau pekerjaan perusahaan itu keluar dari kesepatan sesuai kontrak kerja yang ditandangai bulan Agustus 2022 lalu. 

“Saya akan tindak perusahaan itu kalau mereka nakal”, ujar Gani.

Gani menyatakan hal itu menjawab pertanyaan melalui sambungan telefon. Rabu 28/9 terkait dengan dua persoalan.

Selain para pekerja rekanan CV. Gemilang Paramindo Perkasa dilapangan tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), juga mutu perkerjaan perusahaan asal Pasaman itu kualitasnya diragukan.

“Tidak ada alasan tidak memberikan hak pekerja APD. Undang-undang yang mengaturnya. Demikian juga halnya dengan mutu pekerjaan, kalau tidak sesuai Spec, kami akan bongkar”, ancam Gani.

Namun yang terjadi, ucapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Kabupaten Agam itu bertolak belakang dengan realita lapangan. 

Rabu 28/9 itu sejumlah pekerja CV. Gemilang Paramindo Perkasa itu terlihat beraktifitas tanpa memakai APD. Demikian juga halnya ruas bahu jalan yang terdapat pada titik nol terlihat retak kulit buaya. 

Deddy, pengawas proyek senilai Rp. 393 juta lebih itu, tidak membantah terkait dengan mutu pekerjaan yang mengalami retak kulit buaya. 

“Baru beberapa hari kami kerjakan tapi sudah retak, padahal waktu pengecoran cuaca panas”, aku se orang pekerja.

Kecuali itu, Deddy berargumentasi, pihaknya sudah memberikan APD, pada masing-masing pekerja. 

“Barangkali karena  ketidak kebiasaan mereka (pekerja) memakai APD, ketika mereka beraktifitas, alat itu mereka gantung dan tidak mereka pakai”, ujar Deddy menjawab pertanyaan.Rabu sore 28/9.(asroel bb).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.