News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gerak Cepat, PJ Wako Payakumbuh Sidak Sejumlah Apotek di Payakumbuh

Gerak Cepat, PJ Wako Payakumbuh Sidak Sejumlah Apotek di Payakumbuh


Payakumbuh,merapinews.com — 
Tidak ingin kecolongan, PJ Walikota Payakumbuh bersama Kasatpol PP dan Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh lakukan sidak ke sejumlah apotek di Payakumbuh.

Menyusul adanya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada Anak.

Pada kesempatan yang sama Rida mengingatkan dan sekaligus himbauan agar apotik tidak menjual obat cair untuk sementara.

Sebab Sumatera Barat menjadi penyumbang kasus terbanyak ke-2 di Indonesia, setelah RSCM di Jabodetabek.

PJ Walikota Payakumbuh Rida Ananda menghimbau agar apotek memberhentikan sementara penjualan obat cair pada anak, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, ujarnya Kamis 20/10.

“Untuk jenis dan kadar obat harus ada penelitian lebih lanjut, di sejumlah apotek masih ditemui obat cair atau sirup, tapi kita menghimbau sementara waktu tidak menjualnya,” ujarnya Rida.

Pada kesempatan yang sama Rida Ananda, memgingatkan agar meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penyelidikan epidemiologi serta pelaporan khusus. 

Menurutnya gangguan ginjal akut progresif atipikal pada Anak ini harus kita tekan sampai zero kasus.

“Ini merupakan langkah kita untuk menekan kasus agar berkurang bahkan kalau bisa menjadi zero kasus di Payakumbuh. Bagi sejumlah apotek yang kita sidak ternyata sudah ada yang menghentikan penjualan obat syrup,” ujarnya didampingi kasatpol PP dan Sekretaris Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto,  mengatakan, selain menghentikan penjualan dan pemakaian obat dalam bentuk syrup, dinas kesehatan juga menghimbau agar lebih waspada.

“Masyarakat juga diminta waspada apabila ada mengalami gejala oliguria/anuria (tidak ada/kurang urine) secara tiba-tiba disertai/tanpa demam. Disertai diare, muntah, batuk pada anak 0-18 tahun agar segera membawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Menurut Wawan untuk rujukan dengan fasilitas HCU dan PICU untuk Sumatera Barat adalah RSUD. Dr. M. Djamil Padang.

Sebelumnya, Kepala Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUP M Djamil, dr. Indra Ihsan Sp.A mengatakan hingga saat ini total anak yang dirawat diruangan PICU berjumlah 20 orang hingga sekarang dan 10 diantaranya sudah meninggal dunia.

“Pada akhir Juli ditemukan dua kasus, kemudian pada Agustus terdapat 10 kasus, September ada 4 kasus, dan terdapat 4 kasus lainnya pada Oktober,” jelasnya kepada wartawan ketika konferensi pers oleh Dinas Kesehatan Sumbar bersama dokter RSUP M Djamil dan Kepala BPOM Sumbar.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumbar, Finny Fitry Yani mengatakan jumlah temuan kasus di Sumbar menjadi peringkat kedua terbanyak di Indonesia.

“Jumlah di Sumbar menjadi peringkat kedua terbanyak di Indonesia, setelah RSCM di Jabodetabek,” katanya.

Oleh Karena itu, Menurut Finny setiap masyarakat perlu meningkatkan tingkat kesadaran akan gejala dari kasus itu. Meskipun penyebab pasti dari kasus tersebut hingga saat ini masih dalam tahap penelitian.(rel/asroel bb)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.