Apa Iya Pokir Anggota DPRD Kota Payakumbuh Rp. 1,5 Miliar Tahun anggaran 2023?.
Payakumbuh,merapinews.com -
Pasca berakhir masa jabatan Riza Falepi, sebagai Walikota Payakumbuh Oktober bulan lalu. Nasib kota berpenduduk 110 jiwa itu akan semakin memiriskan. Itu ulah 25 orang politikus yang masih bercokol d Gedung DPRD kota Payakumbuh.
Oknum-oknum anggota Dewan itu, tidak lagi memikirkan dan menjaga atau merawat pembangunan kota yang telah diperjuangkan selama dua Periode masa jabatan Riza sebagai Walikota Payakumbuh, tapi mereka lebih mementingkan dan mempertahankan kursi empuk sebagai anggota dewan melalui Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
Cara mereka mempertahankan kursi empuk itu dengan menaikan belanja pokok-pokok pikiran (Pokir) dari Rp. 700 juta menjadi Rp. 1,5 miliar pada tahun anggaran 2023 atau terjadi kenaikan belanja Pokir sebesar 110%.
Dampak kenaikan belanja Pokir itu, selain telah mematahkan semangat politikus yang akan bertarung memperebutkan kursi DPRD kota Payakumbuh tahun 2024. Juga sejumlah perawatan pembangunan dan, pembangunan prioritas yang dibiayai melalui kucuran keringat warga kota sebagai pembayar pajak, dengan sendirinya harus direvisi atau ditiadakan, karena APBD kota sudah tersedot untuk kepentingan politik mereka.
“Saya menyesalkan bila hal itu terjadi itu terjadi”, ujar ketua Ormas Pekat IB Kabupaten Limapuluh Kota dan kota Payakumbuh Suharyono, menjawab pertanyaan dalam sebuah perbincangan pekan lalu.
Kondisi APBD KOTA Payakumbuh dalam kondisi sekarat, katanya. Padahal dalam pembahasan anggaran sebelumnya sudah menjadi prioritas dalam KUA Ppas, hasil kesepakatan itu mereka pancung habis-habisan.
Ironisnya anggaran yang dipancung itu terkait dengan peningkatan fasilitas umum, seperti anggaran untuk kegiatan olahraga dan anggaran pembangunan berbagai infrastruktur melalui ke PUan.
“Informasi kenaikan belanja Pokir anggota dewan kota Payakumbuh itu bukan lagi rahasia”, katanya menambahkan.
Kini mereka sedang melakukan pembahasan anggaran itu di sebuah hotel berbintang di kota Padang.
“Saya juga melihat anggaran untuk pembangunan Kanopi dan tambahan lapangan basket depan rumah dinas Walikota Payakumbuh juga dibatalkan padahal pembangunan Kanopi dan lapangan basket itu multi efek, bisa dimanfaatkan untuk wiridan, atau pengajian dengan mengundang Ustadz Kondang dan pengajian besar lainya dalam suasana terlindung dari sengatan mata hari” papar ketua Ormas itu.
Menjawab pertanyaan, Suharyono tidak menampik kasus pemancungan APBD itu, dampak lemahnya harga tawar Pemko Payakumbuh, ketika pembahasan anggaran itu berlangsung, dan sebaliknya oknum-oknum itu justru memanfaatkan kesempatan dengan menaikan anggaran reses, anggaran segala tetek bengek yang membebankan APBD.
“Yang saya kuatirkan ketika warga masyarakat mengetahui sepak terjang anggota dewan yang tidak berpihak pada kepentingan umum. Aksi protes tidak dapat dihindari. Payakumbuh akan rusuh”, kata Suharyono mengingatkan.
Ambisius mereka untuk tahun 2024 semua urusan APBD bukan lagi bersemboyan untuk rakyat. Sebaiknya APBD Kota Payakumbuh dipersiapkan untuk Pemilu 2024.
Namun ketua DPRD kota Payakumbuh Hamdi Agus, yang dihubungi melalui telepon selulernya menampik hal itu.
“Yang benar Pokir masing-masing anggota dewan hanya Rp. 750 juta “, katanya menjawab pertanyaan melalui WhatsApp. Senin 7/11.
Pada kesempatan yang sama Hamdi Agus, menyarankan agar hal ini di konfirmasikan dengan Sekretaris Dewan (Sekwan).
“Minta tolong konfirmasi dengan Sekwan agar informasinya lebih jelas dan detail”, ujar Hamdi Agus bersaran.
Sementara Pj Walikota Payakumbuh Rida Ananda yang dihubungi di celah-celah Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi mengatakan. Semua mata anggaran yang terungkai dalam APBD kota Payakumbuh sudah dirasionalisasi (penghematan). Namun Rida enggan menjawab pertanyaan terkait dengan belanja anggota dewan melalui dana Pokir.
Namun Kepala Dinas Kominfo kota Payakumbuh Junaidi, menyayangkan kalau hal itu memang terjadi.
Ia mengatakan kalau itu terjadi ditengah-tengah Pemko dalam kondisi defisit anggaran sampai Rp. 180 miliar pada tahun anggaran 2023, tentu sangat kita sayangkan, papar Junaidi.(asroel bb).