Konon Dampak Kolusi Pemilik Proyek Dengan Rekanan. Uang Rakyat Terbuang Sia-Sia.
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota. Khususnya Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (PUPR), diharapkan lebih inten mengawasi setiap proyek yang dikerjakan rekanan penyedia jasa kontraktor.
Sebab dalam kurun waktu terakhir, nyaris proyek melalui pekerjaan Penunjukan Langsung (PL) bermasalah. Khususnya yang dikelola oleh Bidang Cipta Karya (CK).
Realita itu dibuktikan setelah CV. Alinza. Rekanan yang mengerjakan proyek pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai di jalan Padang Tarok Rukam, Jorong Harau, Kecamatan Harau. Kabupaten Limapuluh Kota.
Proyek drainase senilai Rp. 110 juta, yang dikerjakan CV. Alinza itu. Pengerjaan selesai tanggal 22 Juli bulan lalu.
Hanya rentang waktu duo bulan, kondisinya proyek yang dibiayai dengan uang rakyat melalui pajak sangat memprihatinkan.
Pemerintah Kabupaten harus bertanggung jawab dengan uang rakyat yang dibelanjakan untuk membiayai kegiatan tersebut.
Sebab hasil cucuran keringat warga masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota, yang ditampung melalui APBD tahun 2022 itu terbuang sia-sia akibat ketidak becusan merekomendasikan rekanan.
Ujang Subril, warga masyarakat Tarantang Kecamatan Harau, menyesalkan hal itu terjadi.
Menjawab pertanyaan, ia berharap agar Pemerintah Kabupaten mengevaluasi sejumlah pejabat yang berwenang mengelola uang rakyat.
“Ini prestise kepala daerah yang dipertaruhkan”, katanya.
“Saya melihat, kasus itu terjadi karena ada pembiaran. Bahkan tidak tertutup kemungkinan adanya perselingkuhan (Kolusi) pemilik Proyek dengan rekanan”, ujarnya.
Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari pemilik kontrak kerja bernomor 15,02/PPK-PL-Drainase/CK/PUPR-LK/20.
Meskipun melalui Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya PUPR Kabupaten Limapuluh Kota Ambrizal, sudah diupayakan untuk memperoleh nomor kontak rekanan konon seorang wanita.
Abrizal, tidak menampik rekanan itu wanita, ketika hal itu dipertanyakan.
Namun demikian katanya, pihaknya akan melakukan cek proyek itu. “Saya akan cek proyek itu”, ujarnya menjawab pertanyaan di ruang kerjanya. Selasa 2/11.
Menurut seorang rekanan. Abrizal seharusnya memberikan jawaban yang signifikan pada wartawan ketika kasus itu dikonfirmasikan.
“Panggil pengawas yang mengawasi pekerjaan rekanan itu. Berikan jawaban rinci agar tidak terjadi kekeliruan bagi wartawan dalam pemberitaan”, ujar rekanan tadi menyesalkan.(asroel bb)