Konon Pekerjaan CV Talata Flicka di Agam Tidak Mengacu Speck Tehnis?.
Lubuak Basuang,merapinews.com -
Terindikasi sejumlah proyek yang dikerjakan rekanan Kontraktor di Kabupaten Agam, mempunyai kedekatan dengan penguasa. Baik proyek Penunjukan Langsung (PL) maupun melalui Lelang (Tender).
Dampaknya, berimbas pada kualitas pembangunan infrastruktur. Diduga ada pekerjaan rekanan kontraktor rusak atau hancur sebelum PHO, konon akan bisa diserahterimakan.
Proyek itu terindikasi pada sub kegiatan rekontruksi jalan tahun 2022, di Nagari Kuok, Kecamatan Matua, Kabupaten Agam, atau lebih dikenal dengan Kelok 35 menuju Simpang SMP.
Paket proyek senilai Rp. 799 juta yang dikerjakan CV. Talata Flicka itu, ditenggarai masyarakat tidak mengacu pada Speck tehnis.
Masyarakat membuktikan hal itu, disebabkan ada pasangan retak menganga pada pasangan penahan bahu jalan.
Paket proyek yang dibiayai melalui Dana Alokasi Umum (DAU) itu. Awal perencanaan, pembangunan bahu jalan (Sub Rekontruksi Jalan), tapi yang dikerjakan justru pembongkaran. Ironisnya jalan yang dibongkar itu layak dilalui kendaraan bermotor.
Zamzami, pengamat jasa kontruksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda Perwakilan Sumatra Barat, berharap pemilik Proyek dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya segera mengevaluasi pekerjaan rekanan Kontraktor pemegang kontrak nomor 2.1.39/R VI+RJ-DAU/DPUTR/Ag/IX.2022, itu.
Proyek yang dikerjakan selama 150 hari kalender oleh rekanan CV. Talata Flicka, diduga juga mengelabui rakyat yang membiayai proyek itu melalui pajak.
"Sebagai rekanan yang bertanggung jawab, rekanan itu seharusnya menjelaskan dengan rinci, kapan kontak proyek itu ditanda tangani dan, bila pengerjaan proyek itu berakhir. Ini menyangkut hak masyarakat, masyarakat berhak harus tahu untuk apa saja dan kemana uang mereka dibelanjakan Negara", ujar Zamzami.
Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi baik dari penyedia jasa (DPUPR) Kabupaten Agam, maupun dari rekanan kontaktor CV. Talata Flicka.
Tapi warga disekitar lokasi mencium aroma nan ndak elok.
'Biasalah pak, kalau rekanan yang mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur mempunyai kedekatan dengan penguasa kaaan bisa dibilai", ujar mereka.(asroel bb).
