Pembangunan Jembatan Segmen Batu Badarah Lareh Sago Halaban Luput Dari Pengawasan?.
Realita yang terjadi disejumlah lokasi proyek pembanguna infrastruktur yang dibiayai rakyat itu, terindikasi kurang pengawasan. Setidaknya konon terjadi pada proyek pembangunan ruas jembatan segmen Batu Badarah, Jorong Bukik Sikupa, Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Kabupaten Limapuluh Kota.
Proyek pembangunan jembatan senilai Rp. 99,8 juta yang dikerjakan CV. Usaha Muda Persada itu, ditenggarai jauh dari pengawasan pemilik proyek.
Sehingga rekanan pemilik kontrak nomor 03.03/PPK-Pl/PJ-BM/PUR-LK/2022, dalam penyelesaikan pekerjaan, diduga menyimpang dari kontrak yang mereka tandatangi 8 September 2022. Setidaknya hal itu dapat ditenggarai dari timbunan lantai jembatan.
Seorang warga tepatan menilai, timbunan badan jembatan itu seharusnya memakai material Pasir dan Batu (Sirtu). Realitanya justru rekanan itu memanfaatkan material pecahan batu Cadas, tanpa dilakukan pengerasan (stangkor) untuk timbunan badan jembatan sepanjang 7 meter itu.
“Kini timbunan di jalur jembatan itu berserakan, bahkan juga terdapat lobang-lobang yang akan membahayakan pengguna jalan dan jembatan.
Meski sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari pemilik proyek Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga (BM) PUPR Kabupaten Limapuluh Kota Fadriansyah. Sebab ketika dihubungi diruang kerjanya. Se orang stafnya mengatakan Firdiansyah sedang tugas luar.
“Pak Kabid BM sedang mendampingi tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)”, ujar staf tadi.
Namun se orang tokoh adat tepatan Datuak Bandaro, dari pasukuan Malayu, menjawab pertanyaan juga menyoroti pekerjaan rekanan tadi.
Sejatinya ketika rekanan itu melakukan pekerjaan pemasangan pondasi jembatan dibuat koporan agar arus air yang mengalir dibawah jembatan itu tidak tersendat. Yang terjadi justru baik lantai jembatan maupun koporan sama tinggi. Dampaknya akan berpengaruh terhadap ketahanan jembatan.
“Saya prediksi usia jembatan yang dikerjakan rekanan CV. Usaha Muda Perkasa itu tidak akan bertahan lama”, keluh tokoh adat tadi.
Meski demikian, kami warga masyarakat masih tetap berharap agar Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas PUPR dapat menyelesaikan pekerjaan jembatan yang layak. Kalau tidak tahun ini, tolong dianggarkan pada tahun berikutnya.
Sama halnya dengan Kabid Bina Marga, sejauh ini juga belum diperoleh konfirmasi dari rekanan yang mengerjakan proyek jembatan segmen Batu Badarah CV. Usaha Muda Perkasa.(asroel bb).