News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dari Study Best Pravtice 2022 Wartawan Bukittinggi Jalinan Kebersamaan

Dari Study Best Pravtice 2022 Wartawan Bukittinggi Jalinan Kebersamaan


Padang Sidempuan,merapinews.com --
Perjalanan jurnalistik Study Best Practice Group tahun 2022, wartawan Bukittinggi selama Lima hari dimulai 29/11 s/d 5/12 ke - kota Medan, Sumatera Utara, meninggalkan kenangan yang sulit untuk dilupakan

Selain rasa sepenanggungan selama dalam perjalanan lebih mengikat rasa kebersamaan. Bahkan pernak pernik, lucu, menggelikan kadangkala menyakitkan menjadi catatan yang sulit untuk dilupakan.

Dapat dibayangkan selama Tujuh Belas jam dalam perjalanan menuju kota Medan. Demikian juga sebaliknya, banyak kurenah-kurenah aneh yang dilakukan oleh rekan jurnalis Bukittinggi.

Sebuah catatan yang mungkin sulit dilupakan, ketika waktu sholat masuk, semua rekan wartawan yang berada diatas Bus Fajar Riau yang membawa rombongan acap bertanya dimana sholat, kemudian dimana mengisi energi makan.

Erry, pemandu wartawan selama perjalanan, maupun Duo sopir Fahmi (Ucok) dan Ricy, yang mengemudikan bus Wisata Fajar Riau secara bergantian, didukung Alif, petugas yang membantu kesehatan dan keselamatan mobil dan kebersihan mobil. Secara berkolaborasi mereka kompak memberikan pelayanan prima, sehingga tidak secuil pun ada keluhan atas jasa yang mereka berikan.

Setelah aelesai semua agenda selama Study Best Practice Group tahun 2022 di Kota Medan. Jumat 4/12 jam 0,9 Wib rombongan meninggalkan kota Medan, menuju kota Brastagi.

Meski  agenda perjalanan ke Bukittinggi melalui pesisir danau Toba, Tarutung dan Pematang Siantar, tapi karena hari berambang petang keputusan kembali diambil melalui Padang Sidempuan.

Disinilah peristiwa menggelikan itu terjadi setelah sebelumnya Sabtu 6/12, para Jurnalis itu melaksanakan sholat Subuh berjamaah dengan warga Kota Pinang, terus menempuh perjalan sepanjang 220 km menjuju kota Padang Sidempuan.

Bayangkan, tanpa minum dan sarapan pagi, selama 7 jam diombang ambing bus dalam perut kosong. Lapar, haus dan ngebet merokok bagi wartawan pra tidak dapat di elakan. 

Kendati, sudah ada rumah makan yang jadi sasaran, namun ketika sampai di tujuan rumah makan itu belum juga buka.

Alternatifpun diambil dengan mencari rumah makan penganti. Meski tanpa target yang penting rumah makan itu masakan awak, ujar Wahyu Sikumbang.

Bus yang bermuatan 43 orang wartawan itu berlahan melaju mencari sasaran. Pas di Km 4 jalan Lintas Madina Padang Sidempuan terpampang merek Rumah Makan Tanjung Raya.

Tanpa ada ba...dan bu... 43 wartawan langsung merengsek dan mengambil alih pelayann rumah makan tersebut.

"Nasi sanduak surang, Samba ambiak surang, sehingga  buk Epi, dan karyawanya sebagai pemilik dan pelayan rumah makan hanya bisa melongo menyaksikan kurenah Wartawan Bukittinggi itu.

"Saya tidak pernah mimpi apapun semalam, tau-tau pagi ini saya bagaikan dapat tamu secara bersamaan, jumlahnya cukup banyak, lebih 40 orang lebih,  sehingga karyawan saya harus membeli nasi putih kekurangan ke warung nasi lainya", ujar Epi sambil tersenyum menyaksikan kurenah wartawan dirumah makan miliknya.

"Saya harus menunggu nasi lain yang dihidangkan karyawan rumah makan Tanjung Raya itu", ujar Ketua PWI Bukittinggi, sambil menyuap nasi.(asroel bb).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.