News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Fiona Erman Safar : FKS Bukittinggi Lakukan Kaji Banding ke Jogyakarta.

Fiona Erman Safar : FKS Bukittinggi Lakukan Kaji Banding ke Jogyakarta.



           Bukittinggi,merapinews.com --

Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Kota Bukittinggi, Ny. Fiona Agita Erman Safar,  menjelaskan kaji banding ke Jogja, untuk mempelajari bagaimana kiat dan program Kota Jogja, sehingga dapat meraih penghargaan Swasti Saba Wista tujuh kali berturut-turut.

Fiona, mengatakan hal itu melalui wakil ketua FKS Bukittinggi Ali Rahman.


"Kota Yogyakarta, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah meraih Swasti Saba Wistara tujuh kali berturut-turut, jadi kita patut melakukan kaji bandingn ke sana", ujar Fiona.

Buktinya..! Jogja berhasil pertahankan penghargaan tertinggi Kota Sehat, Swasti Saba Wistara. Kata Ali Rahman.

Kepala DKK Bukittinggi, melalui Kabid Kesmas-P2P, drg. Sanora Yuder, menyampaikan, DKK sebagai salah satu pembina Kota Sehat tentunya mendukung kegiatan dari FKS sebagai mitra pemerintah untuk mewujudkan Kota Bukittinggi yang sehat. Program di daerah lain tentu bisa menjadi rujukan, untuk bisa diterapkan di Kota Jam Gadang.

Kami bersama FKS Bukittinggi ingin mengetahui kiat-kiat dari DKK dan FKS Yogyakarta, dalam mewujudkan Kota Sehat. Ucap drg Sanora.

Sehingga apa yang bisa kita adopsi, kita coba untuk diterapkan di Bukittinggi sesuai dengan kondisi daerah kita juga. Ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, melalui Plt Kabid Kesmas dr. Riska Novriana, menjelaskan, Kota Jogja bangga selalu jadi terbaik dalam penilaian Kota Sehat.

Ada banyak tips dan trik di Kota Jogja yang diharapkan bisa diterapkan di Bukittinggi, karena memang Jogja dan Bukittinggi sama sama Kota Pariwisata. Pungkasnya.

Kota Jogja memiliki luas 32,5 km². Jogja terdiri dari 14 kecamatan , 45 kelurahan, 616 RW dan 2534 RT. Meski kecil, Kota Jogja, jadi daerah yang fokus untuk segala kegiatan. Tatanan dan indikator kota sehat, menjadi tantangan bagi Kota Jogja. Target kita, tahun 2022 dan 2023 Kota Jogja zero sampah an organik. Semoga 2023 kita kembali meraih swasti saba wistara. Harapannya.

Koordinator kelompok substansi KLK3O, Nur Wara Gunarsih STR. Kes, menyampaikan, Kota Jogja pertama mengikuti penilaian kota sehat pada tahun 2005 dan langsung meraih swastisaba wiwerda. Selanjutnya, sejak 2007 hingga 2019, Kota Jogja mendapat swastisaba wistara. Terakhir, Kota Jogja raih Swastisaba Wistara tahun 2019 dengan mengusung 7 tatanan. Sedangkan 2021, karena pandemi covid, tim tidak lakukan penilaian ke DIY, namun Kota Jogja tetap dapat penghargaan karena tetap menyelanggarakan Kota Sehat 2021.

Banyak inovasi yang mendukung kota sehat, lahir dari swadaya masyarakat. Kita sadarkan warga bahwa kebersihan dan kesehatan itu merupakan kebutuhan. Sehingga banyak inovasi yang diinisiasi warga, khususnya bidang pariwisata dan pertanian. Kita support itu semua dan hasilnya berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar. Ia menjelaskan.(rel/as bb)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.