News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Up Date Terakhir Korban Ledakan Tambang Batubara Sawahlunto 10 Meninggal. 2 Orang Dalam Perawatan.

Up Date Terakhir Korban Ledakan Tambang Batubara Sawahlunto 10 Meninggal. 2 Orang Dalam Perawatan.


Sawahlunto,merapinews.com --
Up Date terakhir data korban kecelakaan ledakan tambang Batubara PT NAL berlokasi di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, diduga akibat gas metan, Jumat (9/12/2022). Berhasil di indentifikasi dari RSUD Sawahlunto.

Korban selamat masing-masing .1. Nama : Latief, Umur : 17, Suku : Minang, Pekerjaan Tambang, Alamat : Kampuang Baru Tanjung Ampalu Kab. Sijunjung. 2. Nama : Arif, Umur : 50 tahun, Suku : Minang, Pekerjaan : Pekerja tambang, Alamat : kampuang baru tanjung ampalu Kab. Sijunjung (Luka Bakar 30 %) 

Korban Meninggal 10 orang 1. Nama : Pendi, Umur : 35 tahun, Suku : Minang, Pekerjaan : Pekerja Tambang, Alamat : Kampung Surian Kec. Barangin Kota Sawahlunto . 2. Nama : Asmidi, Umur : 43 tahun, Suku : Jawa, Pekerjaan : Pekerja Tambang, Alamat : Sijantang. 3. Nama : Eri Mario, Umur : 43 tahun, Suku : Jawa, Pekerjaan : Pekerja tambang, Alamat : Desa Sikalang Kec. Talawi Kota Sawahlunto. 4. Nama : Bikun Supianto 
Umur : 35 tahun, Suku : Jawa
Pekerjaan : Pekerja Tambang, Alamat : Sijantang. 5. Nama : robi zaldi, Umur : 40 th
Suku : Minang. Pekerjaan : Pekerja tambang
Alamat :   Nama : Kaspion, Umur : 49 tahun
Suku : Jawa, Pekerjaan : pekerja tambang
Alamat : muaro kalaban. 7. Nama : Alijina
Umur : 29 tahun Suku : Jawa, Pekerjaan : pekerja tambang, Alamat : Bukit Bual, 8. Nama : Nofri Indra, Umur : 35 tahun, Suku : Jawa, Pekerjaan : pekerja tambang
Alamat : muaro kalaban, 9. Nama : Turiman
Umur : 50 tahun, Suku : Jawa
Pekerjaan : pekerja tambang
Alamat : Sijantang, 10.Nama : Budiman 
Umur : 52 Tahun, Suku : Minang, pekerjaan : Tambang, Alamat : Desa Lumindai 

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono yang datang ke lokasi peristiwa Jumat 9/12, mengatakan pihaknya sedang mendalami terkait kecelakaan tambang tersebut. 

"Kami pasti akan mendata dari Kapolres informasinya nanti, siapa yang akan bertanggungjawab? Apakah perusahaan PT NAL, yang dikelola langsung oleh yang bersangkutan atau oleh orang lain. Nanti kalau ditemukan pelanggaran penyimpangan, pendalaman ada di sisi 'Yuridis Formal'," tegas Kapolda. 

"Katakanlah izin perusahaan itu A, tapi yang mengelola B atau perusahaan lain. Ini perlu pendalaman juga. Informasinya saya tampung dulu, mana tau ada indikasi kesana. Dirkrimsus nanti juga akan mendalami, nanti saya akan perintahkan untuk mendalami. Kalau perlu dibentuk Timsus dalam rangka penambangan-penambangan ini, siapa tahu bukan masalah batubara. Kelihatan legal, nanti kita dalami juga keabsahan legalitasnya," ujar Kapolda.

Ini awal yang baik bagi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan masukan dari semua pihak, termasuk dari media. Kapolda menyampaikan bahwa kecelakaan tambang tersebut diduga diakibatkan oleh gas metan. 

"Kami nanti akan mengecek lagi dengan pengelola, bagaimana caranya selama ini, bagaimana SOP-nya.  Untuk mendeteksinya bahwa di kedalaman tertentu itu ada gas metan atau tidak. Sehingga antisipasinya, kalau memang ada tanda-tanda gas metannya. Nanti saya juga akan mendapatkannya dari keterangan saksi-saksi yang masih hidup. Sepeti apa kejadiannya...ya?" ujar Kapolda. 

"Masih dalam pemeriksaan, masih dalam penyelidikan. Nanti kalau ada perkembangannya, bisa melalui Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan,  bisa juga dengan Kapolres Kota Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti atau dengan Dirkrimsus," tandas Kapolda. 

Diinformasikan Kapolres Sawahlunto sebelumnya, kejadian pada pukul 09.00 wib saat para pekerja lubang tambang memulai aktifitas penambangan, diketahui pertama kali oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT NAL Dian Firdaus, bahwasanya lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi dengan letupan kecil dari dalam lubang tambang, yang pada saat itu, beberapa pekerjaan sudah ada yang masuk kedalam lubang. 

"Selanjutnya KTT memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan di dalam lubang. Kemudian diketahui, 5 orang pekerja tambang yang berhasil keluar dari lubang dengan kondisi luka lecet dan luka bakar," ungkapnya kepada wartawan. (ton/asroel bb)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.