Witra P : Kabupaten Limapuluh Kota Butuh Pasokan Jagung 475 Ton/Hari
Limapuluh Kota,merapinews.com -
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Limapuluh Kota Witra Porsepwandi, mendorong masyarakat melakukan penyerapan dan tanaman jagung.
Kebutuhan akan jagung untuk pakan ternak di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai
600 ton setiap hari.
Witra, mengungkapkan hal itu menjawab pertanyaan di ruang kerjanya di Bukik Limau, Sarilamak Tanjung Pati. Kamis 8/12.
"Kebutuhan jagung untuk pakan ternak ayam di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai 600 Ton/hari", katanya menegaskan.
Sementara produksi daerah baru mencapai 125 ton/hari. Artinya Kabupaten Limapuluh Kota masih membutuhkan pasokan jagung 475 ton.
Ia mengatakan, pertanian jagung merupakan sektor solusi konkrit bagi tumbuh dan berkembangnya ekonomi dan
mendorong pengembangan ekonomi di pedesaan.
Meski Witra tidak memberi waktu deadlie, tapi jelang akan berakhirnya masa jabatan Bupati Safaruddin sebagai Bupati tahun 2024 mendatang. Program tanam Jagung diatas lahan seluas 20.000 ha itu diharapkan sudah terealisasi.
“Indikasi keberhasilan itu sudah melihatkan titik terang. Menyusul dengan telah terealisasinya lahan seluas 3.41,05 ha diberbagai daerah dalam kawasan Kabupaten Limapuluh Kota”, ujar Witra.
Ia menyebut lahan-lahan yang sudah dibuka itu berada di Kapur IX 80 Ha, pada saat bersamaan dalam satu hamparan juga telah dibuka lahan seluas 60 Ha dan 20 Ha di Pangkalan.
Menyusul pembukaan 40 Ha lahan di Guguak, dan Lareh Sago Halaban seluas 15 Ha.
"Program swasembada jagung di Kabupaten Limapuluh Kota, buka isapan jempol", katanya,
Itu dibuktikan dengan adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kementrian Pertanian RI.
Lobi-lobi Bupati Safaruddin baik ditingkat Provinsi, maupun tingkat Kementrian RI, bak gayung bersambut.
Buktinya baik Provinsi maupun Kementrian RI, memberikan atensinya dengan mengucurkan bantuan untuk lahan tanaman jagung diatas lahan seluas 3.380 Ha.
“Rinciannya Pemprov Sumatera Barat, mengucurkan bantuan untuk tanaman diatas lahan seluas 2.250 Ha dan Kementerian Pertanian 1.130 Ha. Sementara 100 Ha lainya berasal dari Tugas Pembantuan Mandiri (TPM) non APBD”, ujar Witra.
Sementara Kabupaten Limapuluh Kota, hanya mengucur permodal melalui APBD untuk lahan seluas 52 Ha, selebihnya kolaborasi Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Semua itu dapat terwujud karena sasaran yang akan dicapai untuk menjadikan Sawsembada Jagung di Kabupaten Limapuluh Kota.
Program Kabupaten Limapuluh Kota untuk swasembada jagung, Juni lalu sudah diapresiasi Wakil Menteri (Wamen) Pertanian RI Harvick Husnul Qolbi, Ketika Bupati Safaruddin mempresentasikan di ruang kerja Wamen.
Menurut Bupati Safaruddin, semua persoalan yang membelit kehidupan masyarakat di sektor pertanian sedini mungkin sudah harus dituntaskan.
Wamen, merespon dan rentang waktu yang tidak terlalu lama akan merealisasikanya.
Tidak hanya Wamen Pertanian RI. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, sampai turun tangan.
“Gerakan Kabupaten Limapuluh Kota swasembada jangung diareal tanam seluas 20.00 Ha itu harus diintensifkan untuk memenuhi pasokan kebutuhan pakan ternak unggas. Selain itu kebutuhan akan jagung di Sumatera Barat mencapai 16.000 ton sampai November 2022.”, ujar Gubernur.
Mahyeldi, mengatakan hal itu saat dilakukan penanaman jagung terintegrasi di lahan Jagung-Sawit seluas 30 Ha di nagari Boncah, Kecamatan Pangkalan. Kabupaten Limapuluh Kota.
“Pola itu akan tetap kita kembangkan terus”, timpal Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Limapuluh Kota Witra P.
Menurutnya, terealisasinya pola terintegrasi tanaman jagung-sawit itu tidak terlepas dari pendekatan Bupati Safaruddin dengan pengusaha perkebunan.
“Jadi kelompok tani jagung dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit saling bersinergi”, ujar Witra P.(asroel bb).