Duduk Diwarung Kopi Tradisi Calon Anggota DPR RI Riza Fahlepi Menyerap Asprasi.
Tidak seperti kebanyakan mantan pejabat, apalagi setingkat Walikota, ketika habis masa jabatannya tidak siap dan enggan bersosialisasi dengan masyarakat.
Tapi tidak bagi mantan walikota Payakumbuh, Riza Pahlefi dt Ampek Suku.
Ia tidak gamang hadir dan bersosialisasi ditengah-tengah masyarakat, meski benggol di dadanya sebagai kepala daerah sudah tidak terpasang.
Sebab, ketika ia masih menjabat sebagai Walikota Payakumbuh, dua priode (2012-2022), kebiasaan bersosialisasi dengan masyarakat sudah tradisi bagi Riza.
Ia tidak canggung masuk ke warung kopi, seperti kebanyakan urang palapau (warung) lainnya.
Pagi itu Senin 9/1, jarum jam menunjukan pukul 0.9.oo Wib, ditemani seorang sahabatnya, ia melangkah kaki memasuki kedai kopi 68 jalan Ahmad Yani, Kecamatan Payakumbuh Barat, kota Payakumbuh.
Tidak ada yang istimewa dari penampilannya ketika itu. Ia tetap bersahaja, namun warga penikmat kopi 68, tempat berhimpun tokoh politik lokal kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, tetap menghormatinya.
Kendati ia calon anggota DPR RI, yang diunggulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar) II, yang meliputi 8 Kabupaten dan kota.
Namun ketika ia berada di kadai kopi 68 itu, tidak ada nuansa politik. Tapi kharismatik Riza, menjadi acuan bagi warga masyarakat untuk mewakili suara mereka di Senayan sebagai anggota DPR RI, priode 2024-2029.
"Ya... Saya akan maju ke Senayan sebagai calon anggota DPR RI. Partai yang mengusulkan saya untuk mewakili suara rakyat di 8 Kabupaten dan Kota", ujar Riza Fahlepi dicelah-celah ia menyantap bubua samba.
Sementara tokoh Pers Luhak Limopuluah Doddy Sastara, mengapresiasi langkah politik Riza Fahlepi.
"Duduk di lapau (kadai) kopi dimanapun kebiasaan bagi Riza, dari lapau itulah ia selalu menyerap aspirasi masyarakat dan warga kota Payakumbuh, ketika ia masih menjabat sebagai Walikota", ujar tokoh Pers itu.
Menjawab pertanyaan, Riza tidak menampik kegalauan masyarakat yang berharap ia maju di Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Namun karena loyal dengan partai, karena partai yang membesarkannya di kacah politik nasional, tawaran partai PKS, akhirnya menjadi solusi bagi saya", ujar Riza.(asroel bb).