Maju Calon Anggota DPR RI Riza Fahlepi Tidak Berpolitik Identitas.
Kalau saja pemilihan (Pilkada) Walikota Payakumbuh dilaksanakan hari ini, dipastikan mantan walikota Payakumbuh Riza Fahlepi, akan unggul. Itupun kalau ia masuk dalam bursa kandidat calon Walikota Payakumbuh Priode 2024-2029.
Namun undang-undang no. 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua penetapan kepala daerah hanya dua priode. Jadilah Riza Fahlepi mengarungi Politik Nasional bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menuju Senayan sebagai calon anggota DPR RI.
Kenapa harus Reza Fahlepi, yang unggul?. Pertanyaan itu mengemuka selama dua priode masa jabatannya sebagai walikota Payakumbuh.
Wajah kota itu berubah drastis. Dan itu belum lagi bengkalai yang ia tinggalkan, seperti pembangunan Masjid Raya Payakumbuh.
Penyelesaian bangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) Payakumbuh, termasuk normalisasi Batang Agam yang menelan dana ratusan miliar.
Pembangunan tiga item yang fenomenal itu tidak akan terlaksana kalau hanya mengandalkan APBD daerah.
"Normalisasi Batang Agam, pembangunan Masjid Raya Payakumbuh dan penyelesaian GOR Payakumbuh, harus didukung dengan Dana APBN", ujar tokoh masyarakat Liko (Payakumbuh/Limapuluh Kota) Asmadi Thaher.
Asmadi Thaher menyatakan hal itu dalam sebuah perbincangan di kadai kopi 68 jalan A Yani Kota Payakumbuh. Selasa 10/1, terkait sosok Riza Fahlepi, yang di usung Partai PKS, calon anggota DPR RI daerah pemilihan Sumatera Barat (Sumbar) II.
Menurut Bujang Harimau, demikian Asmadi Thaher disapa, siapapun yang akan menjadi Kepala Daerah di Payakumbuh, diragukan kemampuan mereka menggaet dana pusat. Tapi Riza sudah membuktikan.
Asmadi, mengungkapkan normalisasi sepanjang 3 Km Batang Agam yang sudah menghabiskan dana APBN Rp. 220 miliar. Sementara ruas normalisasi batang Agam itu sepanjang 15 Km.
"Saya tidak dapat membayangkan bila normalisasi Batang Agam itu tuntas. Kondisinya akan lebih elok dari Jembatan Merah, sungai yang mengalir ditengah kota Surabaya (Jawa Timur).
Baru 3 Km dilakukan normalisasi, ekonomi masyarakat bergerak dilokasi itu.
Bagaimana bila normalisasi Batang Agam yang membelah kota Payakumbuh tuntas?.
Hebatnya, kata Bujang. Politik Riza Fahlepi bukan politik indentitas, ia melihat anak bangsa secara utuh. Bagi Riza tidak ada dikotomi yang membedakan satu sama lainya.
Artinya, bila ia duduk di Senayan sebagai legislator. Pembangunan Delapan Kabupaten, Kota yang berada di Daerah Pemilihan ( Dapil) II, akan menjadi tanggung jawab dan perhatianya. Termasuk kota Payakumbuh, tidak lagi sebagai kota perdinggahan, melainkan akan menjadi kota tujuan wisata dunia.(asroel bb).