Dinas LH Merespon Cepat Keresahan Pengguna Jalan Km 13 Nagari Guguak Kab. Limapuluh Kota
Permerintah Kabupaten Limapuluh Kota, merespon cepat tingkat keresahan dan kecemasan masyarakat pemakai jalan raya Km 13 Nagari Guguak. Kecamatan Guguak.
Jalan utama padat arus lalu lintas yang menghubungi 5 Kecamatan itu, dinilai warga rawan kecelakaan. Sebab disisi jalan terdapat Pohon Beringin.
Bila pengendara tidak hati-hati melewati jalan itu, tidak tertutup kemungkinan maut mengintai.
Kondisi jalan itu berada pada sebuah tikungan yang melengkung, sehingga jarak pandang pengemudi kendaraan terbatas.
Sedikit saja mereka (para pengemudi...red) lengah Braaak!!!, kecelakaan atau tabrakan tidak bisa dihindari.
“Kondisi jalan dan keberadaan pohon Beringin itu yang kami bahas dalam rapat tadi”, ujar Kepala Dinas Lungkungan Hidup dan Penataan Ruang Kabupaten Limapuh Kota Yunire Yunirman.
Yunire, menyatakan hal itu menjawab pertanyaan terkait dengan berita portal merapinews.com, dibawah judul “Maut Mengintai di Bawah Pohon Beringin Km 13 Nagari Guguak”, Jum’at 10/2.
Berita yang dilansir merapinews.com edisi Kamis 9/2 itu. Selain mendapat perhatian anggota Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota Khairul Apit, juga warga masyarakat tepatan memberikan atensinya.
“Resah, keresahan warga tepatan dengan keberadaan pohon Beringin yang berusia lebih 2000 tahun lebih itu sudah sangat lama di keluhkan masyarakat dan pengguna jalan. Namun mereka tidak tahu kemana resah itu akan di adukan”, ujar warga dilokasi.
Sepintas rindang pohon Beringin itu terlihat menghijau dan menyejukan. Namun dibalik rimbun pohon diatasnya terdapat banyak kayu-kayu lapuk dimakan usia yang juga mengancam keselamatan.
Menurut Yunire, pihaknya akan mengundang Walinagari dan Camat Guguak. Pada saat yang bersamaan juga akan diundang instasi terkait lainya membahas keberadaan pohon Beringin itu.
Sebab dicelah-celah dahan pohon Beringin itu membentang kabel jaringan listrik milik PLN, dan bentangan kabel Telkom.
“Apakah nanti keputusan rapat menyatakan ditebang?, ya... kita tebang. Bila keputusan rapat menyatakan dipangkas ya... kita pangkas”, ujar Yunire sambil menghubungi sejumlah instasi yang berkaitan dengan penyelamatan pengguna jalan dan masyarakat tepatan.
Yunire, mengakui institusi yang ia pimpin di Dinas Lingkungan Hidup, tidak memiliki truk Skylift untuk bisa melakukan pemangkasan pohon yang tinggi.
“Bisa jadi kami akan coba pinjam mobil truk Skylift, milik PUPR kota Payakumbuh. Hanya Dinas PUPR kota Payakumbuh yang memiliki sarana itu”, ujarnya.(asroel bb).