Kelangkaan Pupuk di Kab. Limapuluh Kota Karena Kuota Tak Terpenuhi.
Limapuluh Kota,merapinews.com –
Kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Limapuluh Kota tidak harus terjadi bila Pemprov. Sumatera Barat, memenuhi kuota yang diharapkan.
Realitanya kebutuhan akan pupuk Urea maupun NPK dipangkas. bisa jadi pemangkasan itu dilakukan untuk pemerataan pembagian pupuk di masing-masing Kabupaten dan Kota.
Meskipun demikian. Kepala Dinas Pertanian tanam Pangan Kabupaten Limapuluh Kota Witra Porsepwandi, mengapresiasi Dinas Pertanian Prov. Sumbar terkait dengan peningkatan kuota pupuk Urea bersubsidi di daerahnya.
Bila dibandingkan tahun sebelumnya (2022) ujar Witra, terjadi peningkatan 98% untuk kuota pupuk urea, atau berjumlah 12.191 ton sedangkan RDKK yang kita ajukan 12.640.
“Sementara pada tahun 2022 kuota pupuk Urea bersubsidi hanya 5.641 ton (30%)”, ujar Witra Porsepwandi.
Sedangkan untuk kuota pupuk NPK bersubsidi, tahun 2023 hanya 27% yang terpenuhi atau berjumlah 6.400 ton.
“Jumlah itulah yang akan kita salurkan pada masyarakat dengan sistem aplikasi termasuk pupuk urea bersubsidi”, ujarnya menjawab pertanyaan di ruang kerjanya. Senin 21/2.
Pada kesempatan yang sama Witra, menyebut terkait kendala yang acap dihadapi masyarakat tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi dengan sistem aplikasi.
Kini aplikasi Teknik Pupuk Bersubsidi (T Puber) Produk BNI 46, kurun waktu terakhir dalam keadaan rusak. Kerusakan itu umumnya terjadi di tangan para pengecer, sehingga mereka kesulitan mengakses sistem aplikasi termasuk penggunaan PIN.
Alternatifnya ujar Witra, harus kembali ke sistem kartu tani. “Inilah jalan keluar agar masyarakat tidak menjerit akan kelangkaan pupuk. Dan pupuk bersubsidi itu tidak pernah langka di daerah”, papar Witra.(asroel bb).