Masyarakat Batu Manjulua Sijunjung Hentikan Aktifitas Tambang Batubara PT. Marsawa.
Aktivitas tambang Batubara PT. Marsawa Indah Mandiri, terpaksa dihentikan sementara oleh masyarakat Nagari Batu Manjulua, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat.
Penghentian produksi tambang itu terpaksa dilakukan, karena sejumlah dukungan yang diberikan masyarakat terhadap aktivitas tambang perusahaan itu tidak melalui kesepakatan dalam musyawarah
Walinagari Batu Manjulua Ir. H. April Muhammad MP, tidak menampik hal itu. Warga ingin dukungan yang diberikan terhadap perusahaan pertambangan itu melalui kata mufakat dan musyawarah.
“Masyarakat berharap dukungan yang diberikan pada perusahaan itu melalui kata mufakat dan musyawarah”, ujar April Muhammad menjawab pertanyaan Rabu. 13/6.
Aktifitas tambang Batubara diatas lahan Ulayat Masyarakat Batu Manjulua yang dilakukan oleh PT. Marsawa Indah Mandiri itu, setelah pemilik kuasa pertambangan PT. Thomas Jaya Trecimplant, memberikan kuasa ekploitasi tambang Bara pada PT. Marsawa.
Berangkat dari sinilah PT. Marsawa Indah Mandiri mencari dukungan agar aktifitas pertambangan Batubara yang akan di ekploitasi perusahaannya dapat melakukan aktifitas.
Sebuah sumber mengungkapkan. Surat pernyataan dukungan kegiatan aktifitas penambangan Batubara oleh PT. Marsawa Indah Mandiri di Batu Manjulua itu, setelah Ketua Kerapatan Adat (KAN) Dt. Pangulu Kayo, Ketua Pemuda Hadismanto dan Walinagai Batu Manjulua April Muhammad, membuat surat pernyataan dukungan 2 Januari 2023 lalu.
Surat dukungan tanggal 2 Januari 2023 yang mereka berikan pada perusahaan PT. Marsawa Indah Mandiri itu, menurut warga yang tidak melalui kesepakatan dalam azas musyawarah. Dan Itulah yang dituntut masyarakat, ujar Walinagari Batu Banjulua April Muhammad.
Menjawab pertanyaan. April Muhammad mengakui kalau ia juga ikut membubuhi tanda tangan dalam surat dukungan itu.
“Semua itu saya lakukan, semata hanya untuk kebaikan bersama. Sebab dalam surat dukungan itu melekat hak-hak masyarakat dan nagari”, ujar April Muhammad.
Tokoh muda anak nagari Batu Manjulua Riad (35), mengakui bahwa di nagari tempat kelahiranya sedang terjadi ketidak sepahaman pemberian dukungan pada perusahaan yang melakukan ekploitasi sumber daya alam Batubara.
“Kini sedang dilakukan musyawarah. Saya berharap dalam musyawarah itu akan ditemukan kesepahaman bersama”, pesan Riad.
Direktur PT. Marsawa Indah Mandiri Marlen, masih belum bisa dihubungi. “Bapak sedang berada dilokasi tambang”, ujar Warga Tanjuang Ampalu.
Sementara ketua pemerhati Sumber Daya Alam dan lingkungan, LSM Garuda Nasional Wilayah Sumatera Barat Bj. Rahmad, melihat ada sengkarut aktifitas tambang Batubara di Batu Manjulua itu.
"Hambam hukum harus reaktif mengungkap aktifitas tambang di Nagari Batu Manjulua itu", ujarnya
"Saya lihat ada keanehan. Pemilik kuasa pertambangan PT. Thomas Jaya, yang melakukan aktifitas pertambangan PT. Marsawa. Ini tidak boleh terjadi, sebab tidak tertutup kemungkinan pada saatnya bila terjadi bencana kemanusian dilokasi tambang itu. PT. Marsawa bisa lepas tanggung jawab, selain itu tidak tertutup kemungkinan akan terjadi dugaan pengemplangan hak negara melalui pajak ", ujar Bj Rahmad menjawab pertanyaan di Padang. Kamis 15/6. (edrijamal/red)