Akan Bangun Rumah Sakit Di Sarilamak, Ini Kata Bupati Safaruddin
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota, berencana akan mendirikan satu unit Rumah Sakit (RS) yang Representatif. Rencana itu akan direalisasikan setelah ada studi kelayakan.
Bisa jadi Rumah Sakit baru itu akan di bangun dikawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Sarilamak. Kecamatan Harau.
"Sebelumnya tentu ada Feasibility dan studi kelayakan untuk melihat potensi dan kelayakannya pembangunan rumah sakit tersebut", ujar Bupati Safaruddin..
Bupati mengatakan hal itu menjawab pertanyaan di celah-celah kunjungan kerja Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) perwakilan Sumatera Barat, diruang pertemuan Kantor Bupati, Senin 24/7.
Wacana RS itu dibangun oleh pemerintah daerah setelah pihaknya mengamati peserta BPJS yang selalu kesulitan mendapat layanan. Apalagi luas daerah yang jauh dari jangkauan.
Untuk memperpendek jarak itulah wacana akan dibangun sebuah RS.
Bupati mengatakan per Desember 2022, tercatat peserta BPJS asal Kabupaten Limapuluh Kota 327.994 jiwa, dari jumlah itu total iuran yang mereka bayar berjumlah Rp. 85 Miliar lebih.
Angka itu belum termasuk jumlah peserta yang dibayar negara, seperti PNS, Polri, TNI dan Swasta.
Tapi layanan yang mereka terima tidak setimpal dengan kewajiban yang mereka lakukan.
“Umumnya mereka mendapat rujukan diluar daerah. Realitanya memang demikian”, ujar Bupati Safaruddin.
Kalaupun ada RSUD Ahmad Darwis di Suliki, posisinya tidak menguntungkan peserta bila dibandingkan dengan luasnya wilayah.
Untuk memperpendek jarak layanan, sudah saatnya dimunculkan rencana itu.
Bupati, tidak menampik klaim kesehatan warganya dinikmati disejumlah rumah sakit, klinik-klinik kesehatan dan pengobatan diluar daerah.
Untuk memperpendek dan kemudahan layanan pihaknya perlu mengambil inisiatif dan alternatif.
Rencanan akan dibangun RS daerah di Katinggian, Sarilamak, juga meluncur dari Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Limapuluh Kota Gusdian Laora.
Gusdian, mengatakan iuran peserta BJPS asal Kabupaten Limapuluh Kota, bisa lebih dari Rp. 85 Miliar. Jumlah itu setara dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten dan bisa lebih.
Ia mengapresiasi rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Limapuluh Kota membangun unit pelayanan kesehatan di Sari Lamak. Kendati sebelumnya sudah ada RSUD Ahmad Darwis di Suliki.
Namun belum menjawab kemudahan dan memperpendek layanan pada warga, elok juga dibangun sebuah RS di Sarilamak itu, kata Gustian Laora.
Tidak hanya Gustian. Kepala Perwakilan BPJS Payakumbuh Defyana Sayodase, melalui Kasi Humas Henky Irawan, juga berharap sama.
Ia menengarai pelayanan kesehatan peserta BPJS di Kabupaten Lima Puluh Kota rujukanya ke pusat-pusat layanan kesehatan di luar Kabupaten itu.
Umumnya peserta dirujuk ke luar daerah. Itu disebabkan keterbatasan layanan nan prima di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Saya melihat Klinik-klinik kesehatan dan layanan kesehatan di Kabupaten Limapuluh Kota terbatas", papar Devyana.
Ironi itulah mewarnai pelayanan kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, timpal Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna Skm.
Namun untuk membangun sebuah unit pelayanan kesehatan yang prima seperti Rumah Sakit, tidak semudah yang dibayangkan. Perlu kajian yang mendalam.
“Lingkungannya bagai mana, sikap masyarakat seperti apa?. Untuk mengidentifikasi itu diperlukan studi kelayakan”, katanya.
Pada kesempatan yang sama, Yulia Masna mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 16% atau sekitar 20.000 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Limapuluh Kota yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS. Mereka itu terdiri dari kalangan mampu.
Bila 16%, itu tercover sebagai peserta, dengan sendirinya sudah 100%, warga Kabupaten yang masuk sebagai peserta BPJS.
"Kita akan fokus masalah ini dulu", ujar Kadiskes Limapuluh Kota.
Yulia Masna, tidak membantah PAD yang diterima institusi yang ia pimpin di Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota hanya Rp. 18 miliar/tahun.
Untuk mengejar target, pihaknya akan membuat Memori of Understanding (MoU) dengan 22 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.
Salah satu poin dari MoU itu, akan merujuk setiap pasien peserta BPJS mendapat layanan di Rumah Sakit Adnan Darwis Suliki.(asroel bb).