News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kadis PUPR Muslim: Pemko Payakumbuh Kebut Penyelesaian Pusat Perekonomian Baru Padang Kaduduak.

Kadis PUPR Muslim: Pemko Payakumbuh Kebut Penyelesaian Pusat Perekonomian Baru Padang Kaduduak.


         Payakumbuh,merapinews.com  --

Masyarakat Kawasan Padang Kaduduak, Kelurahan Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, kota Payakumbuh, berharap agar Pemerintah segera memfungsikan pusat perekonomian baru, yang terintegrasi dengan terminal, perkantoran dan arena olah raga yang berada  di satu kawasan.

Menyusul akan selesainya pekerjaan lanjutan pembangunan gedung perkantoran yang akan ditempati Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan kantor Inspektorat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Payakumbuh Muslim, menyatakan, Pemko Payakumbuh rentang waktu dekat berjanji akan memfungsikan perkantoran pemerintah dan pusat perekonomian masyarakat di kawasan itu.


“Ya... kita akan segera resmikan pusat perekonomian baru yang terintegrasi dengan lapangan olah raga, perkantoran Pemerintah, dan Kampus Luar Universitas Negri Padang di Padang Kaduduak itu”, ujar Kepala Dinas PUPR kota Payakumbuh Muslim di ruang kerjanya. Senin 31/7.

Ia mengatakan, sarana pendukung pusat perekonomian baru dikawasan itu sudah rampung, baik  infrastruktur jalan jalur dua, kios-kios dan lapak penggalas. Termasuk pembebasan lahan sepanjang 200 meter untuk mengantisipasi penyempitan pengguna jalan.

“Kini ruas jalan sepanjang 200 meter  yang dikerjakan CV. Lion, itu baru mencapai bobot 40%, setelah dilakukan penimbunan empang (tabek)”, papar Muslim.  


Menjawab pertanyaan ia mengatakan, lanjutan pembangunan gedung baru yang akan ditempati berkantor empat institusi pemerintah kota Payakumbuh, bobot pekerjaan pemegang kontrak nomor 54/SPK-CK/PUPR-Pyk/2023 sudah mencapai bobot 47%. 

Artinya masih ada rentang waktu 65 hari kalender perusahaan yang di awaki Eriwel, menyelesaikan bobot pekerjaan 100%.

“Yaaa.. masih ada rentang waktu 65 hari kalender CV. ATG Raya, menyelesaikan pekerjaan lanjutan pembangunan gedung baru itu. Kini bobot pekerjaan pemegang kontrak senilai Rp, 1.132 Miliar lebih itu sudah mencapai 47%”, ujar Muslim.

Namun Konsultan Pengawas pembangunan CV. Restu Graha Hafni Hasad, dan inspektorat atau pengawas lapangan Ronny, tidak menampik bobot pekerjaan CV. ATG Raya, sudah mencapai 47%.

“Barangkali bobot pekerjaan itu dinilai pemilik proyek Dinas PUPR kota Payakumbuh, adalah bobot satu pekan lalu. Kini bobotnya sudah atas angka 50% lebih”, ujar konsultan pengawas Hafni Hasad, sambil memperagakan hitung bobot. 


Meski demikian baik Hafni Hasad, maupun pengawas lapangan Ronny, tidak ingin berspekulasi. 

Ia mengatakan, realita dari kasat mata (penglihatan) bobot pekerjaan sudah mencapai 55% lebih.

“Kami tidak ingin berspekulasi. Pejabat Pelaksana Tehnis Kegiatan (PPTK) Dinas PUPR kota Payakumbuh Zuiyen, tentu lebih jeli lagi menilai setiap pekerjaan yang berada dibawah pengawasannya.

“Yaaa... pak Zuiyen yang mengawasi pekerjaan lanjutan pembangunan  gedung baru itu”, timpal Kepala Dinas PUPR kota Payakumbuh Muslim.

Sebagai pemilik proyek, baik Kepala Dinas PUPR kota Payakumbuh Muslim, maupun PPTK Zuiyen, mengapresiasi penyedia jasa (kontraktor) CV. ATG Raya.


Awalnya ia tidak menduga dan jauh dari perkiraan, perusahaan yang dipimpin Wartawan Senior  Eriwel, akan mampu menyelesaikan pekerjaannya lebih awal dari perhitungan semula.

“Semula saya sangsikan penyedia jasa CV. ATG Raya, akan mampu menyelesaikan pekerjaan yang akan ditempati 4 institusi pemerintah kota Payakumbuh tepat waktu dan tepat guna. Realitanya hanya dalam hitungan pekan (minggu) bobot pekerjaan mereka sudah mendekati 50%”, ujar Muslim.

Apresiasi yang diberikan pemilik proyek dari Dinas PUPR kota Payakumbuh Muslim, tidak hanya sebatas pekerjaan. Apresiasi itu juga diberikan terkait dengan keselamatan pekerja.

Sebagai wartawan senior yang paham akan undang-undang dan hukum, meski menyambi sebagai rekanan kontraktor. Keselamatan pekerja dan tukang sesuai fasal 12  (ayat 2) Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja lebih ia utamakan.

“Jangan coba-coba datang atau masuk ke lokasi proyek saya tanpa Alat Pelindung Diri (APD), saya akan usir kalian”, ujar Direktur CV. ATG Raya Eriwel sengit.

Eriwel, benar dan itu ia buktikan setiap para pekerja baik yang berada diluar gedung, maupun dalam gedung dilengkapi APD.

“Bapak berang (marah) kalau kami tidak pakai APD”, ujar pengawas (kepala) tukang Sutan Batuah (65), menjawab pertanyaan dilokasi proyek. 

Sementara Isra Maita, warga tepatan me wanti-wanti Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh agar segera memfungsikan  pusat pertumbuhan ekonomi baru di kota dengan take line Randang of City. 


Perempuan usia 43 tahun yang lebih awal menempati sebuah kios dilokasi pusat pertumbuhan ekonomi baru itu, melihat Pemko Payakumbuh masih setengah hati. Padahal katanya, semuanya ada di Padang Kaduduak. 

Ada kampus Program Study Diluar Kampus Utama Universitas Negri Padang, ada Pesantren, ada sejumlah lapangan olah raga dan Masjid, juga ada sejumlah kantor Pemerintah lainya yang sudah berfungsi.

Kecuali itu yang belum ter fungsikan angkutan umum yang melintas ke kawasan Padang Kaduduak. 

“Selama Padang Kaduduak tidak dilintasi angkutan umum mimpilah Padang Kaduduak akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru”, ujar Isra Maiti.

Ia menyarankan agar angkutan umum dari wilayah timur maupun sebaliknya yang akan masuk kota, direkayasa masuk atau lewat ke Padang Kaduduak. Saya kira itulah solusi kalau ekonomi Padang Kaduduak menggeliat. (asroel bb)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.