Kedepankan Kehormatan Guru, Bupati Haji Safaruddin Diganjar Tinta Emas Oleh Guru Se Nusantara.
Mendekati tiga tahun kepemimpinan Haji Safaruddin dt. Bandaro Rajo, setelah ia dilantik sebagai Bupati, Jumat 26 Februari 2021. Ia tidak pernah terlihat berang. Meski ada prosedur menurutnya salah dalam penanganan.
Sebagai Kepala Daerah di Kabupaten Limapuluh Kota. Ia bisa saja mengambil sikap dan marah pada pihak-pihak yang dinilainya salah prosedural dalam menangani sebuah peristiwa.
Tapi itu tidak ia lakukan. Ia lebih cenderung melampiaskan kemarahannya melalui goresan tulisan, ketika se orang anak didik berlaku kasar terhadap gurunya.
Bahkan dalam penanganan kasus anak didik mampacaruik an (memaki-maki) ibuk guru, justru ibuk guru yang dipersalahkan karena dinilai gagal mendidik siswa, dan ibu guru itu diharuskan minta maaf.
Namun Bupati Haji Safaruddin mengambil alih semua kesalahan itu. "Saya yang salah buk", ujar Safaruddin.
”Maafkan kami buk guru, saat ini kita sama-sama terluka buk!!. Saya sedih menyimak kabar viral seorang peserta didik mampacaruik an ibu guru. Justru mengapa pula buk guru yang dipersalahkan dan disuruh pula minta maaf. Saya kecewa dan kecewa buk?”.
Sepenggal kalimat kekecewaan Bupati Haji Safaruddin, dalam goresan tulisannya, 23 Juli lalu mendapat perhatian dan menjadi catatan emas bagi guru-guru di seluruh Nusantara.
Meski sejumlah perwakilan guru-guru melalui organisasinya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se Sumatera Barat sudah memberi apresiasi atas tanggung jawab kesalahan yang diambil alih sang Bupati Haji Syafaruddin.
Senin 14/8-2023, Pengurus Besar Pusat (PBP) PGRI dipimpin Ketua Umumnya Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, secara langsung bertemu Bupati, dan memberikan apresiasi sikap kesatria dan tanggung jawab sang Bupati Haji Safaruddin
Prof Dr. Unifah Rosyidi M,Pd, mengatakan, Bupati Haji Safaruddin, merupakan pendidik sejati.
Beliau mengambil sikap tegas dengan mengedepankan kemuliaan profesi guru, dengan meminta maaf atas Viral nya se orang siswa membentak guru.
“Beliau (Bupati...red) patut dihormati dan
disayangi”, ujar Unifah Rosyidi, saat bertamu dengan Bupati bersama Bunda Guru Kabupaten Limapuluh Kota Nelvi Zulfia. Senin 14/8.
Ikut mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Afri Efendi dan Srikandi PGRI Provinsi Sumatera Barat, uni Ernela. Juga Ketua PGRI Kabupaten Limapuluh Kota Indrawari, dan Kepala Dinas KB Ayu.
“Sifat Kesatria sang Bupati Haji Safaruddin, menjadi catatan emas bagi guru-guru di seluruh Nusantara. Kami tidak akan melupakan itu dan ini sudah menjadi catatan dan sudah Viral bagi kami para guru-guru se Indonesia”, ujar PBP PGRI Pusat Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M. Ph, sambil melihatkan bukti viral itu.(asroel bb).