Pejabat Terbalik Pasang Logo Merah Putih Di Lengan Baju Warga Net Heboh.
Kurun waktu satu bulan terakhir, warga net Luhak Limo Puluah (Kabupaten Limapuluh Kota, dan kota Payakumbuh), heboh menyaksikan tayangan foto pejabat memakai lambang negara terbalik.
Layaknya Sang Saka Merah Putih, warna merah berada pada bagian atas, w
arna putih di bawah. Tapi, lambang negara yang terpasang di lengan baju pejabat tersebut justru terbalik.
Menyaksikan pemandangan yang tidak lazim, berbagai komentar bermunculan dari warga net.
Ada yang menengarai. Pejabat tersebut dapat dijerat sangsi hukum, karena pelecehan lambang negara.
Meski netizen tidak menyebut sangsi dan pasal hukum yang dapat dibidik pada pelecehan sangka merah putih. Namun mereka menyayangkan kasus itu terjadi.
“Saya menyesalkan hal itu”, ujar anggota fraksi Partai Gerindra, DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Khairul Apit.
Khairul Apit menyatakan hal itu, terkait dengan peristiwa yang nyaris sama di lembaga legislatif DPRD Kabupaten Limapuluh Kota.
Ghalib, setiap ada persidangan di DPRD, setelah di awali mendengar pembacaan ayat suci alqur’an, kemudian di susul dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Oleh announcer, kami disuruh berdiri mendengar lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak dinyanyikan, ini saya protes!!. Saya all out dari persidangan bila lagu kebangsaan tetap diperdengarkan.
Sebab dari lagu kebangsaan yang kita nyanyikan, ada bait yang memicu semangat dan jiwa segenap anak bangsa untuk membangun dan mempertahankan Negara yaitu “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya Untuk Indonesia Raya”.
Jiwai lah bait lagu itu, pasti kita tidak ingin negri nan elok ini terusik oleh siapapun.
“Jadi menyangkut salah pasang logo merah putih. Saya yakin hal itu bukan disengaja, apalagi peristiwa itu terjadi pada aparatur negara. Tidak-tidak mungkin di sengaja, saya yakin itu”, papar Khairul Apit.
“Peristiwa itu terjadi ketika saya masih bertugas di Dinas Sosial”, timpal Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Limapuluh Kota Afri Effendi.
Pada saat bersamaan ada pembagian baju dinas. Sebelum baju-baju itu dibagikan pada staf, satu diantaranya saya coba.
“Hanya dicoba, bukan untuk dipakai, sebab setelah saya coba langsung dilipat kembali”, ujar Afri Effendi. menjawab pertanyaan diruang kerjanya pekan lalu.(asroel bb).