Tanpa Dukungan Anggaran Program Kebencanaan Limapuluh Kota Tetap Jalan.
Ungkapan, setiap kegiatan harus pakai uang, uang segala-segalanya dalam setiap kegiatan. Apapun kegiatan yang dilakukan semuanya harus pakai uang.
Kenyataan itu itu tidak dapat dipungkiri. Bahkan untuk buang air kecil (pipis) saja harus bayar!!. Pakai uang lagi. Tapi kalau pandai menyisiati segala-galanya tidak harus pakai uang.
Momen itulah yang manfaatkan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota Rahmahdinol, S,Pd, ketika penerimaan siswa baru di sebuah sekolah setingkat SMA di Kecamatan Halaban. Kabupaten Limapuluh Kota pertengahan Juli 2023 lalu.
Pertanyaannya kenapa sosialisasi dilakukan di Sekolah?. Hitung-hitungannya satu orang siswa minimal memilik keluarga 5 oang terdiri Ayah, Ibu dan kakak-adik.
Artinya ketika sosialisasi kebencanaan dilakukan disebuah sekolah yang berjumlah 100 orang siswa baru, berarti sosialisasi kebencanaan itu sudah dilakukan terhadap 500 orang warga.
Sebab, calon anak didik di seolah setingkat SMA tersebut akan bercerita dengan keluarga mereka di rumah.
Menjawab pertanyaan Rahmadinol, tidak menampik institusi yang ia pimpinan masih keterbatasan anggaran. Sementara sosialisasi dan kegiatan kebencanaan di institusi yang ia pimpin tetap dan terus dilakukan.
Menurutnya, sosialisasi kebencanaan harus intens dilakukan pada semua elemen masyarakat termasuk tokoh-tokoh adat.
Ia mengasumsikan, bila terjadi bencana pohon tumbang atau kebakaran di satu daerah, peran tokoh adat tadi sangat dominan memberikan pencerahan pada keluarga korban dan mengkoordinir bantuan. Umumnya tokoh adat memiliki keponakan dan anggota kaum.
Bila bantuan dari BPBD terlambat atau setelah bantuan diberikan, berupa tenda sebagai tempat berlindung. Biasanya tenda itu sampai berbulan-bulan terpasang. Sebab anggaran di institusinya tidak ujuk-ujuk langsung dimanfaatkan.
"Ada perencanaan dalam membelanjakan keuangan daerah", urai Rahmadinol.
Dari situlah kaum adat tadi berperan mencari bantuan pada anggota kaum dan anak-keponakan guna menanggulangi kebencanaan itu tadi, ujarnya.(asroel bb).