News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ini Respons Erman Safar Bagi Sekolah Yang Belum Menerapkan Proses Belajar 5 Hari Di Bukittinggi

Ini Respons Erman Safar Bagi Sekolah Yang Belum Menerapkan Proses Belajar 5 Hari Di Bukittinggi


          Bukittinggi,merapinews.com  ---
Wali Kota Bukittinggi merespons adanya beberapa sekolah yang belum melaksanakan proses belajar mengajar selama 5 hari.

Sebelumnya, Pemko Bukittinggi mengeluarkan edaran kepada terkait kebijakan 5 hari sekolah untuk anak SD dan SMP sederajat di Kota Bukittinggi, Sumbar.

Namun masih ada beberapa sekolah yang masih menerapkan proses belajar mengajar selama 6 hari.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, mengatakan saat ini semua sekolah SD hingga SMP negeri di Bukittinggi, sudah melaksanakan sekolah 5 hari.

Hanya saja, ada beberapa sekolah swasta yang belum menerapkannya.

“Untuk negeri sudah 5 hari semuanya. Swasta sudah juga, cuma dikit aja yang belum,” ujar Erman Safar saat berada di RRI Bukittinggi, Senin 11 September 2023.

"Saya sudah minta minta konfirmasi kepada sekolah yang belum melaksanakan kebijakan tersebut", ujarnya.

“Mereka bukan menolak, setelah kami konfirmasi memang dia minta waktu untuk menyusun lah..” ucap Erman Safar.

Ia menjelaskan yang belum melaksanakan sekolah 5 hari itu adalah sekolah-sekolah swasta yang berbasis agama.

“Mereka agaknya belum terlalu bisa menyesuaikan jadwal yang mata pelajarannya cukup banyak, kan ada mata pelajaran agamanya juga, ini yang mereka butuh waktu,” jelasnya.

Ia berharap sekolah ini bisa menerapkan sekolah lima hari secepatnya.

“Harusnya ia ikut program pemerintah, karena kalau semua rakyat kita melakukan aktivitas dengan standar yang sama, kita bisa atur Sabtu dan Minggu ini. Bisa juga kita buat program yang lain dan semua bisa masyarakat bisa ikut. Tapi kalau satu iya satu tidak, nanti susah juga,” tutur Erman Safar.

Dilansir dari portal Katasumbar. Erman Safar mengatakan, jika sekolah 5 hari, orang tua dan anak bisa meningkatkan kualitas keluarga selama Sabtu dan Minggu, serta bisa membentuk karakter anak di rumah.

“Harus berimbang, di rumah harus ada pengajaran, pembinaan karakter, implementasi abs-sbk (adat basandi sayarak, syarak basandi kitabullah) di rumah. Mereka bawa anak ke rumah neneknya, mereka bisa bermain di lingkungan rumah tempat tinggal,” jelasnya.(rel)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.