News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Riski Pratama Sosialisasikan Produk Kosmetik dan Obat Non Herbal.

Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Riski Pratama Sosialisasikan Produk Kosmetik dan Obat Non Herbal.


          Baso/Agam,merapinews.com  --

Anggota Komisi IX DPR RI Ade Riski Pratama, mengingatkan masyarakat agar lebih selektif pemakai obat-obat berbahan alami (herbal).

Sebab tidak tertutup kemunginan obat herbal tersebut, juga mengandung bahan kimia.

Ade, mengingatkan hal itu saat ia melakukan sosialisasi “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi Bersama Tokoh Masyarakat”, di Gedung Olah Raga (GOR) Badminton Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Agam. Minggu 8/10.

Sosialisasi pengobatan yang dihadiri Mantan Bupati Agam Priode 2010 – 2020 Indra Catri, bersama Camat Baso Rio Eka Putra, Walinagari Tabek Panjang Donni Suhendri dan Pejabat BPOM Provinsi Sumatera Barat Linda Gusrini, mengupas pemakaian obat-obat herbal yang diduga berbahan kimia.


Ade mengatakan, obat dengan kemasan herbal itu, lebih cenderung di peruntukan bagi kaum pria penambah stamina. 

“Awalnya memang tidak terjadi masalah ketika mengkonsumsinya, tapi lama kelamaan pemakainya akan ketergantungan dan efeknya sangat beresiko”, ujar Ede Rizki, dihadapan tidak kurang 600 orang pendukungnya.

Sosialisasi dan edukasi itu sendiri, mendapat perhatian serius dari emak-emak muda usia, bahkan ada emak-emak yang ke sem-sem.

“Kok ketawa buk?, timpal Ade, ketika ia menjelaskan kegunaan herbal penambah stamina pria itu. 
“taraso yooo... buk?, ujar Ade balik bertanya.

Meski disambut tawa emak-emak, namun pesan yang disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, itu merupakan peringatan agar konsumen waspada dengan propaganda obat herbal berbahan kimia tersebut.

Suasa pertemuan anggota Komisi IX DPR RI Ade Rizki Pratama itu sebelumnya sudah mencair ketika mantan Bupati Agam priode 2010 – 2020 Indra Catri, tampil di podium.

Selain ia mantan Bupati dua priode di Kabupaten Agam, nama dan sosok Indra Catri, tidak asing  bagi masyarakat. Itu sebab dengan lugas dan penuh canda. Indra Catri dapat menyampaikan pesan-pesan terkait dengan pemakaian kosmetik dan pengobatan non herbal. 

“Dulu emak-emak kita tidak pernah memakai bedak (pupur), kalaupun pakai bedak, bedak itu terbuat dari beras atau lebih dikenal “Badak Bareh. “Toooh... terlihat cantik juga” ujar Indra Catri.
 
Oleh karena itu, ia berharap agar masyarakat selalu waspada dengan propaganda obat-obat dan kosmetik, apalagi yang dipasarkan melalui media sosial.

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sumatera Barat Linda Gusrini, mengingatkan bila masyarakat menemukan ada produk kosmetik yang mencurigakan segera laporkan ke Balai POM.

Sebab, keberadaan Balai POM memang untuk mengawasi peredaran obat-obatan, kosmetik dan produk lainya, yang berkaitan dengan kesehatan.(asroel bb).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.