arrow_upward

BPC Bukittinggi Berikan Trauma Healing Anak-Anak Korban Bencana Alam.

Jumat, 17 Mei 2024 : Mei 17, 2024

       Bukik Batabuah,merapinews.com  ---

Bencana Galodo dan Banjir Badang, yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat, selain menelan korban jiwa, juga berdampak traumatik terhadap anak-anak.

Untuk pemulihan dibutuhkan peran sejumlah pihak

Pers Club (BPC) tempat bernaungnya sejumlah wartawan Bukittinggi, juga peduli akan hal itu. mereka melakukan trauma healing (perbaiki mental) di posko Kebencanaan SD 08 Kubang Duo Koto Panjang Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang. Kabupaten Agam. Jumat 17/5.


Tidak hanya di Bukik Batabuah, hal yang sama juga mereka lakukan di Jorong Cangkiang,  Nagari Batu Taba, Kecematan Ampek Angkek. Agam.

Dibimbing phsikolog Moli, dari Bukittinggi. 35 orang anak usia Sekolah Dasar (SD), taman kanak-kanak, termasuk anak-anak yang belum menempuh pendidikan larut dengan permainan. 

Saat itu mereka bagaikan lupa  dengan peristiwa mengerikan yang merenggut banyak korban jiwa dan membuat mereka trauma.

Sejumlah permainan berupa alat menggambar, boneka dan permainan anak lainya dihadiahkan Bukittinggi Pers Club membuat mereka.

Dina Amrina, Srikandi Jurnalis anggota Bukitinggi  Pers Club menyebut, pihaknya fokus memperbaiki mental anak-anak korban bencana bersama rekan-rekan wartawan lainya.


Hal itu kita lakukan mengingat masa depan mereka. Kalau mereka terus-terusan dalam suasana ketakutan kapan lagi mereka mempersiapkan diri untuk menggapai masa depan.

Anggota Layanan Dukungan Plutiko Swad (LDO), sebuah lembaga sosial bentukan Kementrian Sosial (LDP) Ike Yurmanita menyebut, traumatik yang dialamai anak-anak korban bencana alam itu sudah sangat kronis.

"Mendengar desiran air disaat hujan, atau bunyian menyerupai batu dan kayu jatuh. Mereka (anak-anak) itu sangat-sangat ketakutan. Dengan adanya Trauma Healing yang kita lakukan. Anak-anak korban bencana alam itu mulai pilih kepercayaan diri", ujar Ike Yurmanita.

Menjawab pertanyaan Ike, tidak dapat memastikan jumlah anak korban bencana alam Galodo dan Banjir Bandang itu.

Kehadiran mereka di posko kebencanaan berfariasi. Mereka datang tak menentu
 Umumnya mereka hadir di Posko Kebencanaan untuk berkeluh kesah atas kenangan peristiwa yang mereka alami. Dan tugas kami memberikan motigasi agar anak-anak itu percaya diri.(asroel bb).