Salo/Baso,Merapinews.com --
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi pengukuhan dua gelar adat di Nagari Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam.
Apresiasi itu ia berikan melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat , Jefrinal Arifin SH, Mh di Balai Adat Nagari Salo, Sabtu 11/5-2024.
Pengukuhan dan mambangkik batang tarandam duo gelar pusako adat itu dinilai Gubernur sebagai bentuk kepedualian anak nagari melestarikan adat dan budaya.
Menurut Gubernur, tidak tertutup kemungkinan masih banyak gelar pusako adat yang masih terkubur, atau masih talipek. Untuk itu ia berharap masing-masing pasukuan di Nagari-Nagari agar mencari alternatif untuk melewakan.
“Saya mendukung prosesi adat mambangkik batang tarandam dengan pengukuhan duo geler adat Dt, Sikampuang dan Dt. Tan Marajo” dari pasukuan Sikumbang VII Nagari Salo”, ujar Gubernur.
Senada dengan Gubernur, M. Al Ichsan Dt. Basa dari Pasukuan Jambak Nagari Salo, juga berharap hal yang sama.
“Saya melihat masih ada gelar Pusako Adat di Nagari Salo, yang masih talipek. Ini semua akan menjadi pemikiran kita bersama”, ujarnya.
Hadir pada acara serimonial pengukuhan pusako adat dari pasukuan Sikumbang VII Nagari Salo di Balai Adat Sabtu 11/5-2024, selain Ketua DPRD Kabupaten Agam Novi Irwan, juga terlihat Bupati Agam diwakili Kadis Pemberdayaan Perempaundan Keluarga berencana Drs. Surya Wendi, Gubernur di wakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat , Jefrinal Arifin SH, MH.
Pada saat yang sama juga ada Kapolsdek Baso Aiptu Rico, Camat Baso Imran Pangaduan, Ketua LKAAM Baso Dt Itam Nan Tuo, Wali Nagari Koto Baru Zuhdi, Wali Nagari Magek Izrialis dan sejumlah tamu undangan lainya.
Duo saluak gelar pusako adat dari Pasukuan Sikumbang VII Nagari Salo itu masing- masing dipikul Aipda Herico Fernandes dengan gelar Dt. Tan Marajo, dan Asril dengan pusako adat Dt. Sikampuang.
Terealisasinya pengukuhan dua gelar adat itu setelah melalui sebuah proses, diawali dengan kesepakatan anggota kaum dan anak nagari. Kemudian direalisasikan Jumat 10/5-2024 dengan pemotongan dua ekor kerbau, pertanda keberadaan dua pemangku adat itu merupakan milik nagari.
Pada acara yang sama juga dilkewakan nama dan gelar anggota kaum, seperti Haji Syahruddin dengan gelar Inyiak Tan Marajo, H. Syamsir bergelar Tuanku Rajo Sakampuang, H. Djamilus [Tuanku Tan Matrajo, Saymsu Lijar [Pangulu Tan Marajo], Mardani [Pangulu Rajo Sakampuang], Yurman [Pangulu Tan Diateh], Amrizal Bujang [Inyiak Rajo Sakampuiang], Indra Mailis [Tan Dikubang].
Selain itu Efrianto [Tan Bulaan], M. Syofyan [Tan Marajo Diateh], Edison [Malin Rajo Sikampuang], Yopie Ferdian [Tan Diateh], Harry [Tan Salin], Arif Budiman [Katik Tan Marajo], Fathur Razar [Pakiah Bulaan], Aflan Aqeel [Rajo Sikampuang], Danta [Tan Marajo Mudo], Alwi [Tan Rajo Din Kubak, Rafiki [Tan Marajo Mudo], Darel [Saidi Tan Marajo], Dzaki [Kari Sikampuang] dan M. Alif Budiman [Said Marajo].
Menurut warga, dengan dilewakanya Herico Fernandes dengan gelar Dt. Tan Marajo, dan Asril dengan pusako adat Dt. Sikampuang, melengkapi 11 orang pemangku adat di Nagari Salo. Diantaranya Dt. Basa [Jambak], Dt. Rajo Batuah [ Jambak], Dt. Rajo Tuo [Jambak], Dt. Palimo [Jambak], Dt. Bahari [Koto], Dt. Sati [Sikumbang], Mangkudun [Sikumbang VII], Dt. Sipado [Sikumbang IV], Dt. Sipado [Sikumbang IV].
Seremonial pengukuhan mambangkik "Batang Tarandam", itu diawali dari rumah bako andiko dengan berjalan kaki menuju Balai Adat. Dibelakang diringi tokoh masyarakat dan karib kerabat di tingkah musik tradisionil tambua.
Baru kemudian digerbang Balai Adat dara-dara ayu dari ASKI Padang Panjang dengan gemulai menyambut dengan tari pasambahan dengan boko dan carano.
Setelah sebelumnya empat anak bujang Nagari Salo mempertontonkan kebolehan silek meraka dengan senjata tajam.(asroel bb).
