Limapuluh Kota,merapinews.com ---
Kepolisian Resor (Polres) Limapuluh Kota, hingga kini masih terus memburu pelaku tindak perampokan yang menewaskan korban pedagang emas.
Kepala Polisi Resor Lima Puluh Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ricardo Condrat Yusuf, mengatakan, peristiwa perampokan sadis tersebut masih dalam penyelidikan.
"Anggota masih di lapangan melakukan lidik", ujar Kapolres, Sabtu 4/5 malam.
Korban perampokan sadis almarhum Reno memiliki tiga anak dari hasil pernikahannya dengan Gita (37).
Anak tertua masih kuliah di Bandung, anak kedua di pesantren dan anak ketiga masih berumur 7 tahun.
Jenazah Reno (40) korban perampokan sadis yang terjadi di Kapur IX. Sabtu 4/5 baru dapat dimakamkan setelah menunggu kedatangan anak pertamanya yang kuliah di UIN Bandung.
“Iya, sekitar pukul 14.00 WIB jenazah korban baru dapat dimakamkan,” ujar Wali Nagari Kapur IX Eko Susmaji,
Dikatakan wali nagari, Reno dan Gita tinggal di Durian Tinggi. Setiap Jumat malam, pasangan suami istri itu berjualan emas ke Nagari Galugua dengan sepeda motor.
Hari pasar Galugua ramai dimalam hari. Keduanya berjualan emas di sana.
Jarak Durian Tinggi dan Galugua, cukup jauh setidaknya ada 1 jam perjalanan, ujar Wali Nagari Eko.
Naas bagi pasutri itu. Jumat 03/05 ketika hendak pulang dalam perjalanan ke Nagari Galugua, persisnya sampai di kawasan Batu Sampik, mereka dirampok oleh sekelompok orang yang tidak dikenal menggunakan masker hitam.
Diperkirakan pelaku yang berjumlah enam orang menghentikan laju sepeda motor yang dikendarai Reno dan istri hingga jatuh.
Saat korban terpental ke tanah, pelaku yang berjumlah 6 orang bereaksi menganiaya korban hingga Reno tewas.
Dilansir dari Portal Haluan istri korban Gita, mengatakan suaminya disiksa dipukuli dengan kayu, dan diinjak-injak.
Suami saya meninggal, setelah mendapat penganiayaan berat dari pelaku perampokan.
Saya sendiri mengalami luka memar dan tangan patah,” kata Gita seperti dikutip dari Wali Nagari Eko Susmaji.
Selain menewaskan korban Reno, 500 emas dan uang tunai Rp200 juta milik korban, raib dibawa kabur pelaku. Total kerugian kerugian lebih Rp1 miliar,” ujar eko.
Lokasi perampokan tersebut, berada di kawasan sepi, tengah hutan Kapur IX dengan kondisi jalan tanah.(asroel bb).