Bukittinggi,merapinews.com ---
Sebutan Erman Safar, wali kota Bukittinggi, nyentrik tidak diragukan. Itu disebabkan saat-saat tertentu ia sering beradaptasi dengan warga menikmati kuliner dipinggir jalan. Lain waktu ia menerobos perkampungan meninjau lingkungan dan sumber air bersih kebutuhan warga.
Bahkan untuk menemui warga, ia acap lepas protokoler, itu ia lakukan agar ke keakrabannya dengan warga tidak berjarak.
Pada kesempatan lain ia (Wali Kota Bukitinggi...red), terlihat nongkrong di kedai dan warung bersama anak-anak muda kreatif.
"Justru saya menyebut Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, penikmat kuliner kaki lima," sergah Srikandi jurnalis Bukittinggi Linda Fang.
"Saya pergoki Wali Kota Bukittinggi Erman Safar bersama Ketua DPRD Bukitinggi Benny Yusrial menikmati Soto H. Minah di Pasa Ateh. Ia menyantap Soto itu, tanpa pengawalan", ujar Linda.
Sebagai pejabat publik, seharusnya protokoler memberikan tahu atau menginformasi pada pemilik kedai kalau sang penguasa Kota Bukittinggi akan mampir.
Tapi itulah tabiatnya, kalau ia ingin bersua dengan warga atribut jabatan ia tanggalkan.
Ia hadir di warung-warung tak ingin di istimewakan. Ia ingin dilayani layaknya sebagai warga kota kebanyakan.
Ia bersama ketua DPRD Bukittinggi mampir di kedai Soto Hj. Minah, Pasa Ateh setelah menapak janjang Pasangrahan, dari jalan A. Yani kampuang Cino tembus Kebun Binatang, Pasa Ateh dan Belakang Pasa.
Selama menapak Jenjang Pasangrahan, sapaan warga terus mengalir. Bahkan Wali Kota Erman Safar, sempat menanyakan arus listrik yang mengalir ke rumah-rumah warga.
"Bagai mana arus listriknya buk?" sapaan Erman Safar pada warga.
"Lai iduik pak wali, cuma kijok-kijok se nyo", timpal warga.(asroel bb)
