Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garuda perwakilan Sumatera Barat, Rahmadsyah (Bj Rahmad), menyesalkan ketidak pedulian Pemerintah Kabupaten Agam, terkait rusak (buruknya) sejumlah infrastur jalan Kabupaten yang menjadi kewenangannya.
Dampaknya, tidak saja berpengaruh terhadap arus lalu lintas barang dan orang, juga mempengaruhi pasar komoditi hasil pertanian.
Bj Rahmaad menyatakan, kurun waktu 3,5 tahun kepemimpinan Andri Wirman, sebagai Kepala Daerah (Bupati..red) di Agam. Ia melihat minim pembangunan fisik. Nyaris insfrastuktur jalan disejumlah Nagari dalam kondisi sedang tidak elok.
Dalam sebuah perbincangan di kawasan Pecinaan (Jln A Yani) Kota Bukittinggi, Rabu 19/9-2024, Rahmadsyah, menilai rakyat yang lebih peduli dengan kondisi jalan nan ndak elok itu.
Ia menenggarai peningkatan infrastruktr jalan disebuah kawasan di Lubuak Basuang dengan aspal Hot Mix, justru didanai pengusaha alat berat dari Jakarta.
Meski pengusaha Putra Lubuak Basuang Jakarta itu tidak merinci anggaran yang digelontorkanya. Namun Bj Rahmad, melihat sebagai bentuk kepedulian warga terhadap daerah hunian mereka yang terabaikan oleh Andri Wirman memimpin pembangunan Kabupaten Agam.
Paling anyer (terkini), kata Bi Rahmad seperti apa yang dilakukan warga masyarakat Kanagarian Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, dengan swadaya mereka melakukan peningkatan bahu jalan dan penguatan tebing jalan sepanjang 1.400 meter.
Bila di prediksi, kata Rahmadsyah anggaran yang digelontorkan anak Nagari Salo itu diatas Rp. 1,4 miliar.
Meski belum diperoleh konfirmasi dari Bupati Agam. Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Salo A. Dt Rajo Sakampuang, tidak menampik peningkatan bahu jalan sepanjang 1.400 meter itu dilakukan secara swadaya dengan bergotong royong.
“Kami bergotong royong (Goro) setiap hari mengerjakan peningkatan bahu jalan dengan menurunkan warga dari 30 sampai 35 orang setiap hari, kecuali Minggu total seluruh warga turun menyingsingkan lengan baju bergoro”, kata nyiak Rajo Sakampuang.
Menjawab pertanyaan Ketua KAN Salo itu memprediksi pekerjaan itu akan menghabiskan dana masyarakat sampai Rp. 1,3 miliar.
“Jelang Puasa 1446 hijriah pekerjaan peningkatan bahu jalan itu sudah harus selesai”, tambah nyiak Dt Rajo Sakampuang mengingatkan. (asroel bb).