Angka prevalesi stunting di Bukittingi, berdasarkan data elektronik pencatatan pelaporan Gizi berbasis masyarakat [e-PPGBM] berada pada 10,3 persent. Angka tersebut sesuai dengan target RPJM dibawah 14 persen.
Pjs Wali Kota Bukittinggi Hani S Rustam, menyatakan hal itu saat ia menggelar rapat koordinasi terkait upaya penurunan angka stunting yang dilaksanakan di commad cnter Bukittinggi, Jumat 11/10-2024.
Rapat kordinasi itu terkait upaya penurunan stunting di Bukittinggi. Pada kesempatan yang sama ia minta Dinas Kesehatan untuk mendampingi pihak ke – tiga dalam proses penimbangan anak.
“Harus ada cross chek ulang terkait data yang diambil dan diupload ke Kementrian. Data itu harus kongkrit terhadap persoalan stunting termasuk upaya penurunan angka prevalensi”, ujarnya.
Hani mengakui, sampai saat ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Bukittinggi.
Ia mengisyaratkan, sampai saat ini telah dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting di Bukittinggi.
Hani mencontohkan, seperti pemberian imunisasi, pemberian makanan tambahan pada ibu hamill dan balita. “Monitoring terus pertumbuhan balita di posyiandu pada sasaran 1000 HPK.
“Sauya berharap ada koordinasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan kebudayaan.
“Susun strategi yang bijak agar upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan maksimal.[asroel bb]