Ketua Komisi Pemilihan Umum [KPU] Kota Bukittinggi Satria Putra, tidak menampik peranan Pers sangat membantu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tahapan Pilkada Kota Bukittinggi yang akan berlangsung Rabu 27 November 2024.
“Saya sangat terbantu selama 58 hari masa kampanye. Pers telah memberikan kontribusi melakukan pengawasan pada tahapan – tahapan pesta demokrasi 5 tahunan itu”, ujarnya.
Ia menyatakan hal itu pada kegiatan Focus Group Discution Kemitraan KPU dibawah tajuk Harmonisasi Kemitraan KPU Kota Bukittinggi dan Media Dalam Proses Pemilihan Umum Serentak Nasional tahun 2024 yang dilaksanakan di hotel Santika Bukittinggi, Minggu 24/11-2024.
“Peranan Pers sangat strategis, sehingga tahapan pelaksanaan Pilkada di Kota Bukittinggi berjalan lancar tanpa kendala, sampai H-3” pemilihan kondisinya masih aman
Didampingi koordinator divisi hukum dan pengawasan KPU Kota Bukittinggi Rifa Yanas. Ia mengatakan Daftar Pemilih Tetap [DPT] pada hari “H” pemilihan tanggal 27 November 2024 tercatat 97.517 orang yang tersebar di 33 Kelurahan pada Tiga Kecamatan.
Logistik Pemilukada yang telah di cetak itu, kata Satria, sudah di distribusikan ke masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan [PPK] dan kini tengah berproses sebelum mereka mendistribusikan surat pemberi tahuan hari “H” pencoblosan.
Dapat dipastikan satu hari sebelum hari pencoblosan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara [KPPS] Kecamatan sudah mendistribusikan surat undangan pemberitahuan pemilih [C]. Paling lambat hingga sore jam 17.oo Wib surat undangan pemberi tahuan itu sudah samrapai ditangan para pemilih.
“Untuk itu kami berharap, agar warga yang mempunyai hak pilih dan hak suara di Pilkada Kota Bukittinggi, agar menunggu petugas KPPS mendatangi rumah-rumah pemilih.
Menjawab pertanyaan Rifa Yanas, menyebut rata-rata jumlah pemilih dimasing-masing TPS berkisar dari 300 sampai 400 pemilih. Terbanyak berada di TPS 1 MAN I Gulai Bancah. Jumlahnya mencapai 500 pemilih, katanya.
Pada kesempatan temu wartawan. KPU menghadirkan dua nara sumber untuk mengedukasi wawasan para jurnalis yang hadir pada kesempatan Focus Group Discution itu. Mereka DR. Firdaus dari PBHI Sumatera Barat dan DR. Hari Efendy dari pusat studi Unand.[asroel bb].