Ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia [PWI] Zulmansyah Sakedang, tidak menampik organisasi wartawan yang di pimpinnya sedang tidak baik-baik saja.
Pernyataan itu meluncur dari mulutnya pada acara puncak HPN tahun 2025 di Grand Ballroom Hotel Mutiara, Pakan Baru, Provinsi Riau, Minggu 9 Vovember 2025.
Meski sejumlah pihak termasuk Kementrian sudah memfasilitasi, namun hasilnya masih jauh dari harapan.
“Izinkan saya minta maaf atas ketidak nyamanan dengan perbedaan pendapat dan prinsip ini. Pada saatnya kita sama berharap HPN akan dapat kita rayakan secara bersamaan”, ujarnya.
Mengusung thema “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Maju” pada hari puncak HPN 2025 itu Zulmansyah mengatakan kehidupan Pers saat ini dalam destruksi, Ini akan membuat tantangan kebebasan kedepan akan semakin berat.
Buktinya saat ini kita dihadapkan dengan berita-berita hoax, atau berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Kendatipun demikian katanya, HPN tidak dapat dipisahkan dari Persatuan Wartawan Indonesia [PWI].
'Memperingati HPN identik dengan memperingati keberadaan PWI. PWI lah yang memperjuangkan demokrasi dan kebebasan pers", katanya.
Frmikian juga halnya memperjuangkan keadilan dan menggelorakan semangat merebut kemerdekaan.
Kendati kedaulatan dan kebebasan Pers yang telah diperjuangkan sejak 79 tahun lalu di Salatiga masih destruktif, namun kita masih berharap realisasi perjuangan itu.
Di hadapan 1.200 para jurnalis yang hadir pada hari puncak HPN di Pakan Baru itu. Sakedang meyakinkan Pers sudah menjadi alat perjuangan.
“Pers telah memperjuangkan keadilan. Pers telah menggelorakan semangat juang merebut kemerdekaan”, katanya.[asroel bb].