Kurun Seratus Hari lebih masa kerja kepemimpinan Haji Safni Sikumbang dan Wakilnya Ahlul Badrito Resha, sebagai Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota, sudah saatnya ia melakukan evaluasi sejumlah jabatan di eselon II.
Hal itu dimaksudkan agar program pembangunan lebih fokus sesuai dengan visi dan misi. Sehingga para pembantu yang menduduki jabatan eselon dua tidak mendua hati.
"Saya menengarai masih ada sejumlah oknum pejabat dilingkungan pemerintahan yang di pimpin Haji Safni dan Badrul Barito Pasha, mendua hati", ujar Suharyono.
Kepala perwakilan LSM Pekat IB Payakumbuh dan Limapuluh Kota Suharyono, itu mengingatkan dalam sebuah perbincangan di kawasan Pecinan jalan Ahmad Yani Payakumbuh, Sabtu 5 Juni 2025.
Ia mengatakan sudah saatnya evaluasi itu dilakukan sebab, masih ada sejumlah oknum Kepala OPD dilingkungan Pemerintahan yang dipimpin duet Haji Safni dan Badrul Barito yang mendua hati antara loyal pada pimpinan sebelumnya atau terhadap kepemimpinan yang baru.
"Saya menengarai hal itu terkait dengan pasca sosialisasi (kampanye) pemilihan kepala daerah Desember tahun lalu", ujarnya.
Pada saat itu ada kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati, yang memanfaatkan dana pinjaman untuk memenangkan konstelasi kepala daerah. Namun keterbatasan anggaran, akhirnya mereka memanfaatkan jasa pinjaman dari seorang pengusaha senilai Rp. 200 juta
Dana pinjaman itu tentu dibayar!!. Disinilah persoalan, sebab untuk melunasi dana pinjaman itu, sejumlah oknum kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota rembukan (ramai-ramai) melunasinya.
Kendati Suharyono tidak menyebut nama-nama oknum kepala OPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota yang melunasi hutang itu.
Namun Kepala Dinas Perikanan Mohd Siswanto, menilai untuk mendapatkan sebuah jabatan di instansi pemerintah tidak harus dengan cara yang tidak benar. Jabatan itu amanah.
"Sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) saya profesional saja dan tidak harus didapatkan secara tidak benar", ujarnya
Saya tetap berusaha bekerja sebaik mungkin, jika tidak mendapatkan jabatan mungkin itu yg terbaik bagi saya. Tidak elok mempertahankan jabatan dengan cara yg tidak benar", ujarnya, menjawab pertanyaan tertulis, Rabu 9 Juni 2025.
Kendati belum diperoleh konfirmasi dari Kepala Dinas Pertanian Witra Rospiandi, namun Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna, menyatokan kaget menerima informasi itu.
"Saya tidak tau tentang isu ini pak, baru ini informasi saya terima", ujarnya.
Nada yang sama juga meluncur dari ucapan Kepala Dinas Peternakan Drh. Devi. "Saya baru tahu informasi ini sehingga tidak ada yang bisa kami klarifikasi atau komfirmasi dan terimakasih", ujarnya.
"