arrow_upward

Proyek Pipanisasi Dan Meteran Rumah Sakit Otak Bukittinggi Disorot

10 November 2025 : 10.11.25

Bukittinggi,merapinews.com. --

Proyek pipanisasi dan pemasangan alat mengukur air PDAM Tirta Jam Gadang di Rumah Sakit Otak (RSO) Muhammad Hatta, jalan Sudirman Bukittinggi disorot sejumlah pihak

Sejatinya pasangan alat ukur air PDAM itu di kerjakan pihak ke - III, yaitu rekanan kontraktor setelah mendapat legitimasi (persetujuan) dari Perusahaan Air Minum (PDAM).

Realitanya, legitimasi itu ditentukan oleh konsumen, yaitu pihak Rumah Sakit. Kini hal tersebut disorot sejumlah pihak, selain pengucuran anggaran yang tidak transparan, juga plafon anggaran diduga tidak mengacu pada harga satuan dan upah, sehingga terkesan mengarah pada pemborosan yang berpotensi pada dugaan tindak pidana sebagai mana yang diatur undang-undang nomor 31 tahun 2029 tentang tindak pidana korupsi.

Namun bagian Hukum dan Humas RSO Muhammad Hatta, Dian, membantah proyek pipanisasi dan pemasangan alat ukur air (meteran) yang dikerjakan CV. GH. Contruction di RSO Muhammad Hatta  tidak transparan.

Ia mengatakan, sebelum pekerjaan dipercaya pada CV. GH. Contruction, pihaknya sudah berkonsultasi dengan PDAM Tirta Jam Gadang. Pada prinsip pemilik barang dan jasa (PDAM) tidak keberatan

Diruang kerjanya, Senin 10 November 2025, Dian, mengatakan pekerjaan senilai Rp. 61 juta lebih itu telah sesuai aturan. Namun ia tidak merinci aturan  yang ia sebut itu, kecuali menyebut prosedur.

Sebuah sumber mengatakan, satuan harga barang dan upah proyek itu bila dibandingkan dengan plafon satuan anggaran dapat diduga terjadi pemborosan, nilainya mencapai 40%.

Sejauh ini belum diperoleh konfirmasi dari rekanan CV. GH. Contruction, kendati sudah dihubungi secara patut, baik melalui tulisan maupun pembicaraan jarak jauh. Namun demikian kami tetap membuka ruang sesuai kode etik jurnalistik bagi pihak-pihak.(asroel bb).