Payakumbuh,merapinews.com. --
Walikota Payakumbuh Zulmaeta, mengingatkan rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan pengendalian banjir Batang Agam tahap II Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, agar menggenjot bobot pekerjaan.
Hal itu mengingat rentang waktu masa kontrak akan berakhir di penghujung tahun 2025, setelah kontrak kerja ditanda tangani 11 April. 2025.
"Kontrak kerja mereka ditanda tandatangani tanggal 11 April 2925, selama 262 hari kalender kerja, Artinya masa kerja PT. Bina Cipta Karya, perusahaan yang dipercaya Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air, SNaVT PJSA WS Inderagiri Akuquaman, WS Kampar, WS Rokan Provinsi Sumatera Barat, mengerjakan proyek normalisasi Batang Agam, hanya menyisakan waktu 1,5 bulan", kata Walikota menjawab pertanyaan, Selasa 4 November 2025.
Kekuatiran walikota Payakumbuh Zulmaeta, boleh jadi karena pada umumnya pada bulan November setiap tahun curah hujan cukup tinggi. Bila mereka tidak menggenjot bobot pekerjaan, di khawatirkan proyek senilai RP. 42,8 miliar itu akan terkendala.
"Kita tidak menginginkan hal itu terjadi. Jadi saya tekankan rekanan Pt. Bina Cipta Utama, agar menggenjot bobot pekerjaan", tegas Zulmaeta mengingatkan.
"Saya sudah beberapa kali meninjau proyek itu, selama kunjungan kelokasi belum ditemukan adanya kendala cukup berarti yang akan menghambat pekerjaan Rekanan. Kendati demikian tidak ada salahnya saya mengingatkan", kilah Zulmaeta.
Pada kesempatan yang sama, ia mengakui pembangunan tahap II Batang Agam memang tidak dibiayai APBD Kota Payakumbuh, tapi, sebagai pemilik sungai Batang Agam, kami bertanggung jawab atas kelangsungan dan keselamatan sungai itu, karena yang akan menikmati ke indahan Batang Agam, pada umumnya adalah warga kota.
Kekuatiran Walikota Payakumbuh Zulmaeta, ditepis pelaksana proyek Eddy Mursal, maupun Pengawas proyek dari Balai SNaVT PJSA WS Inderagiri Akuquaman, WS Kampar, WS Rokan Provinsi Sumatera Barat, Doddy Madris, hal itu mengingat bobot pekerjaan di penghujung bulan Oktober 2025 pekan lalu sudah mencapai 75%.
"Bobot itu belum termasuk pada awal bulan November 2025. Bisa jadi bobot pekerjaan saat ini sudah mencapai 80 %", timpal pengawas proyek Atri (Ateng) dan Ruddy.
Baik Atri maupun Ruddy, optimis pekerjaan yang mereka kawal selesai tepat waktu. Alasannya semua kebutuhan proyek baik material, maupun sarana kerja selalu stanby dilokasi, termasuk sejumlah alat berat excavator.
"Tidak ada alasan bagi kami proyek pembangunan pengendalian banjir batang Agam kota Payakumbuh sepanjang 1,5 Km itu tidak selesai sesuai kontrak nomor, HK.02.01-Bsw5.8.1/02/2025 tanggal 14 April 2025 itu", kata Pelaksana Proyek Eddy Mursal.
Sebab selama ini tidak ditemukan adanya kendala yang akan menghambat peningkatan bobot (Prosentase) pekerjaan.
Kegamangan Walikota Payakumbuh terkait akan adanya kendala untuk peningkatan bobot pekerjaan boleh jadi. Kendatipun demikian kami dengan segala kemampuan, tetap menjaga kualitas pekerjaan baik perkuatan tebing sungai dengan pasangan batu belah dan pasangan baru Cobble Stone termasuk jalan Inspeksi.(asroel bb).

